kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Selangkah Lagi, Indonesia teken perjanjian perdagangan IU-CEPA pada Desember 2018


Minggu, 25 November 2018 / 10:15 WIB
Selangkah Lagi, Indonesia teken perjanjian perdagangan IU-CEPA pada Desember 2018


Reporter: Abdul Basith, Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Indonesia telah menyelesaikan negosiasi perdagangan bebas dan perjanjian investasi dengan anggota Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa antar empat negara.

Negosiasi mengenai Perjanjian kerjasama ekonomi (Comprenhensibe Economic Patnership Agreement/CEPA) Indonesia dengan European Free Trade Agreement atau IE-CEPA. Kerjasama ini melibatkan Indonesia dan anggota EFTA, seperti Swiss, Liechtenstein, Norwegia dan Islandia.

Menteri Perdagangan Indonesia Enggartiasto Lukita mengatakan perjanjian dagang ini akan ditandatangani secara resmi pada Desember 2018.

"Ini merupakan tonggak bersejarah bagi hubungan Indonesia dengan empat negara EFTA. Perjanjian ini siap ditandatangani di Jakarta pada bulan Desember," kata Enggartiasto Lukita yang dikutip Reuters, Sabtu (24/11)

Melalui kerjasama tersebut Indonesia akan mendapatkan akses yang lebih besar untuk mengekspor produk seperti kopi, kelapa sawit, perikanan, tekstil dan furnitur. Sedangkan anggota EFTA akan mendapatkan akses investasi di Indonesia, termasuk di sektor energi dan pertambangan.

IE-CEPA djadwalkan akan ditandatangani di Jakarta pada Desember 2018. "Indonesia dan EFTA memang berkomitmen menyelesaikan perundingan pada tahun ini," terang Enggar dalam keterangan resminya yang dikutip Kontan.co.id Minggu (25/11).

Perjanjian tersebut akan membuka akses pasar Indonesia ke Eropa. Selain perdagangan barang, ada pula peluang untuk mendorong perdagangan jasa, investasi, serta kerja sama pengembangan kapasitas. Pada perdagangan barang, Indonesia akan memperoleh peningkatan akses pasar ke EFTA untuk produk perikanan, industri, serta pertanian. Sementara pada perdagangan jasa akan terdapat akses pasar bagi para pekerja Indonesia ke EFTA.

Seperti yang diungkapkan sebelumnya, akan terdapat kerja sama peningkatan kapasitas dalam berbagai sektor seperti perikanan, pertanian, dan keberlanjutan. "EFTA merupakan kelompok dagang di kawasan Eropa yang belum kita jajaki dan kembangkan potensi pasarnya," jelas Enggar.

Oleh karena itu, selesainya perundingan diharapkan dapat mensorong perdagangan Indonesia. Selain itu IE-CEPA menjadi penting bagi Indonesia untuk bersaing dengan negara Asia Tenggara mengingat sebelumnya Filipina dengan Singapura telah lebih dulu menyelesaikan perjanjian kerja sama dengan EFTA.

Pada 2017, perjanjian perdagangan Indonesia-EFTA bernilai US$ 2,4 miliar, dengan Indonesia memiliki nilai surplus perdagangan sebesar US$ 212 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×