kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Selama prokes ketat, sekolah tatap muka pun tak jadi masalah


Kamis, 09 September 2021 / 04:00 WIB
Selama prokes ketat, sekolah tatap muka pun tak jadi masalah


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kasus Covid-19 di Indonesia yang mulai melandai membuat pemerintah melonggarkan PPKM. Bahkan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) juga sudah mendorong satuan pendidikan menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Khususnya di daerah dengan kebijakan PPKM level 1-3.

One Sasria (35), salah satu orang tua, mengaku menyambut baik penerapan PTM terbatas tersebut. Apalagi di daerahnya, yakni Semarang, sudah berada di level dua, serta seluruh guru di sekolah anaknya sudah mengikuti program vaksinasi. Selama protokol kesehatan dijalankan dengan ketat, ia mengaku tidak masalah dengan program PTM.

“Bagaimanapun anak saya juga lebih senang karena bisa bertemu dengan teman-teman, dan melakukan kegiatan belajar dan bermain bersama. Ditambah lagi, protokol kesehatan yang diterapkan juga ketat, jadi lebih tenang juga,” kata One ketika dihubungi Kontan.co.id, Rabu (8/9).

Baca Juga: Ini syarat pembelajaran tatap muka yang direkomendasikan KPAI di tengah pandemi

Lebih lanjut, bentuk protokol kesehatan di sekolah anaknya adalah berupa jadwal masuk hanya seminggu dua kali. Lalu, dalam setiap pertemuan hanya dua jam dan dibagi menjadi dua kelompok. Untuk kelompok pertama, masuk setiap hari senin dan rabu, sementara kelompok kedua masuk setiap selasa dan kamis.  

Selain itu, ia bilang, sebelum memulai kegiatan belajar, setiap anak didik harus melakukan pengecekan suhu, cuci tangan, serta wajib menggunakan masker selama kegiatan belajar-mengajar berlangsung. 

“Untuk anak saya, saya memberikan masker double agar lebih aman. Serta membekali hand sanitizer agar lebih praktis untuk membersihkan tangan setelah memegang sesuatu,” kata One.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: Kemendikbudristek tegaskan daerah dengan PPKM level 4 tak bisa PTM terbatas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×