kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Selain akses informasi yang ancam stabilitas keuangan, begini tugas BI selengkapnya


Selasa, 19 November 2019 / 04:30 WIB
Selain akses informasi yang ancam stabilitas keuangan, begini tugas BI selengkapnya


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Akhir Oktober lalu, Bank Indonesia (BI) kembali memangkas suku bunga acuan untuk keempat kalinya di tahun ini. Ya, menetapkan kebijakan moneter jadi salah satu tugas BI.

"Ke depan, Bank Indonesia akan mencermati perkembangan ekonomi domestik dan global dalam memanfaatkan ruang bauran kebijakan yang akomodatif," kata Onny Widjanarko, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI.

Bauran kebijakan tersebut, Onny menjelaskan dalam siaran pers beberapa waktu lalu, untuk menjaga inflasi dan stabilitas eksternal tetap terkendali serta turut mendorong momentum pertumbuhan ekonomi.

Selain menetapkan kebijakan moneter, ada dua tugas BI lainnya. Dan, dalam kapasitasnya sebagai bank sentral, BI punya satu tujuan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.

Kestabilan nilai mata uang garuda mengandung dua aspek. Pertama, kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa. Kedua, kestabilan terhadap mata uang negara lain.

Aspek pertama tercermin pada perkembangan laju inflasi. Sementara aspek kedua terefleksi pada perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara lain.

Tiga pilar utama   

Perumusan tujuan tunggal tersebut untuk memperjelas sasaran yang harus BI capai serta batas-batas tanggungjawabnya. Alhasil, tercapai atau tidaknya tujuan mereka kelak bisa diukur dengan mudah.

Untuk mencapai tujuan itu, BI mendapat dukungan tiga pilar utama yang merupakan tiga bidang tugasnya. Ketiga bidang tugas ini perlu mereka integrasikan, agar tujuan mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah tercapai secara efektif dan efisien.

Mengutip situs resmi Bank Indonesia, berikut tugas dan fungsi BI:

1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter

Sebagai otoritas moneter, BI menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Implementasi kebijakan moneter mereka lakukan dengan menetapkan suku bunga acuan.

Perkembangan indikator tersebut bank sentral kendalikan melalui piranti moneter tidak langsung, yakni:

  • Operasi pasar terbuka (OPT) untuk memengaruhi likuiditas rupiah di pasar uang, yang pada gilirannya akan mempengaruhi tingkat suku bunga. OPT melalui dua cara: penjualan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan intervensi rupiah.
  • Penetapan cadangan wajib minimum. Saat ini, kebijakan ini tertuang dalam ketentuan Giro Wajib Minimum (GWM) sebesar 5% dari dana pihak ketiga yang bank terima. Bank wajib memelihara dalam rekening mereka di BI.
  • BI juga berfungsi sebagai lender of the last resort. Dalam melaksanakan fungsi ini, mereka bisa memberikan kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah kepada bank yang mengalami kesulitan likuiditas jangka pendek.
  • Kebijakan nilai tukar punya peran penting dalam mewujudkan stabilitas moneter dan dalam mendukung kegiatan ekonomi. Untuk menjaga stabilitas nilai tukar, BI di waktu-waktu tertentu melakukan sterilisasi di pasar valuta asing, khususnya saat terjadi gejolak kurs yang berlebihan.
  • Pengelolaan cadangan devisa. Dalam mengelola cadangan devisa, BI lebih mengutamakan pencapaian tujuan likuiditas dan keamanan ketimbang keuntungan yang tinggi.

2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran

  • Di bidang sistem pembayaran, BI merupakan satu-satunya lembaga yang berwenang untuk mengeluarkan dan mengedarkan uang rupiah serta mencabut, menarik dan memusnahkan uang dari peredaran.
  • Di sisi lain, dalam rangka mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, BI berwenang melaksanakan, memberi persetujuan dan perizinan atas penyelenggaraan jasa sistem pembayaran. Misalnya, sistem transfer dana.
  • Untuk mewujudkan suatu sistem pembayaran yang efisien, cepat, aman dan handal, BI secara terus menerus melakukan pengembangan sesuai Blue Print Sistem Pembayaran Nasional.
  • Dalam kaitannya dengan pengawasan sistem pembayaran, BI memiliki tanggung jawab agar masyarakat luas bisa memperoleh jasa sistem pembayaran yang efisien, cepat, tepat dan aman.
  • Selain berwenang untuk memberikan izin operasional terhadap pihak yang menyelenggarakan kegiatan di bidang sistem pembayaran, Bank Indonesia juga melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan sistem pembayaran baik yang BI lakukan maupun pihak lain di luar BI.

3. Stabilitas sistem keuangan

Sebagai otoritas moneter, perbankan dan sistem pembayaran, tugas utama BI tidak saja menjaga stabilitas moneter, namun juga stabilitas sistem keuangan (perbankan dan sistem pembayaran).

Pertanyaannya, bagaimana peranan BI dalam memelihara stabilitas sistem keuangan? Sebagai bank sentral, BI memiliki lima peran utama dalam menjaga stabilitas sistem keuangan:

  • BI memiliki tugas untuk menjaga stabilitas moneter antara lain melalui instrumen suku bunga dalam operasi pasar terbuka. Bank Indonesia dituntut untuk mampu menetapkan kebijakan moneter secara tepat dan berimbang.
  • BI memiliki peran vital dalam menciptakan kinerja lembaga keuangan yang sehat, khususnya perbankan. Penciptaan kinerja lembaga perbankan seperti itu melalui mekanisme pengawasan dan regulasi.
  • BI memiliki kewenangan untuk mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran. Untuk itu, mereka mengembangkan mekanisme dan pengaturan untuk mengurangi risiko dalam sistem pembayaran yang cenderung semakin meningkat.
  • Melalui fungsinya dalam riset dan pemantauan, BI bisa mengakses informasi-informasi yang dinilai mengancam stabilitas keuangan.
  • BI memiliki fungsi sebagai jaring pengaman sistim keuangan melalui fungsi bank sentral sebagai lender of the last resort (LoLR).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×