kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Sektor Ini Bakal Dapat Berkah Dari Program Makan Bergizi Gratis


Kamis, 26 September 2024 / 16:40 WIB
Sektor Ini Bakal Dapat Berkah Dari Program Makan Bergizi Gratis
ILUSTRASI. Sejumlah siswa makan bersama saat uji coba makan bergizi gratis di SDN Sentul 03, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/7/2024). Bank Mandiri melihat ada beberapa sektor yang berpeluang mendapat berkah dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Bank Mandiri melihat ada beberapa sektor yang berpeluang mendapat berkah dari program unggulan presiden terpilih Prabowo Subianto, yakni Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan bahwa sektor seperti makanan dan minuman (mamin) hingga sektor properti akan terdampak dari program unggulan presiden terpilih Prabowo Subianto. 

"Ada peluang ke depan dengan adanya program pemerintah MBG, tentu saja akan ada dampak kepada sektor turunannya," ujar Asmo, nama sapaannya dalam Konferensi Pers di Jakarta, Kamis (26/9).

Baca Juga: Pemerintah Tambah Anggaran Quick Win Jadi Rp 121 Triliun pada 2025

Berdasarkan perhitungan Tim Ekonomi Bank Mandiri, program MBG akan berpotensi terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 1,94%. Kemudian, potensi peningkatan output nasional multiplier output senilai Rp 824,8 triliun.

Selanjutnya, terdapat juga potensi peningkatan nilai tambah nasional sebesar Rp 379,6 triliun dan peningkatan tenaga kerja nasional sebanyak 7,68 juta orang.

Sementara itu, untuk sektornya, penyediaan makan minum proporsi dampaknya bisa mencapai 54,6%, industri makanan dan minuman 16,9%, perdagangan besar dan eceran, bukan mobil dan sepeda motor 5,2%, dan perikanan 3,3%.

Selain itu, sektor pertanian tanaman pangan sebesar 3,1%, perkebunan semusim dan tahunan 2,6%, peternakan 2,5%, pertanian tanaman hortikultura semusim, hortikultura tahunan dan lainnya 2,2%, jasa perantara keuangan selain bank sentral 1,2%, industri kimia, farmasi dan obat tradisional 0,8%, serta sektor lainnya 7,7%.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diproyeksi Lebih Tinggi Tahun Depan, Ini Pendorongnya

Selanjutnya: China to Issue US$ 284 Billion of Sovereign Debt This Year to Help Revive Economy

Menarik Dibaca: Hindari Archive Instagram Hilang, Ini Cara Download

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×