kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sekretariat Presiden Kembalikan Teks Proklamasi Tulisan Tangan Bung Karno ke ANRI


Kamis, 18 Agustus 2022 / 17:09 WIB
Sekretariat Presiden Kembalikan Teks Proklamasi Tulisan Tangan Bung Karno ke ANRI
ILUSTRASI. Teks proklamasi hasil tulisan tangan Ir. Soekarno. Sekretariat Presiden Kembalikan Teks Proklamasi Tulisan Tangan Bung Karno ke ANRI.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sekretariat Presiden mengembalikan naskah asli teks proklamasi tulisan tangan sang proklamator Ir. Soekarno kepada Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) pada Kamis, 18 Agustus 2022.

Sebelumnya, dokumen bersejarah tersebut turut dihadirkan di mimbar kehormatan pada Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka, pada Rabu, 17 Agustus 2022.

Naskah asli teks proklamasi diserahkan langsung oleh Kepala Biro Administrasi Sekretariat Presiden Sony Kartiko kepada ANRI dalam acara serah terima yang berlangsung di Gedung O, ANRI, Jakarta.

Dalam sambutannya saat acara serah terima naskah tersebut, Kepala ANRI Imam Gunarto, bersyukur bahwa naskah teks proklamasi tulisan tangan Bung Karno asli tersebut kembali ke ANRI untuk kemudian disimpan, dilestarikan, dan diwariskan kepada generasi yang akan datang.

Baca Juga: Sejarah Singkat Lagu Indonesia Raya, Lagu Kebangsaan yang Sempat DIlarang Penjajah

"Teks proklamasi tulisan tangan asli dari Bung Karno adalah satu dasar, satu bukti utama tentang berdirinya negara kita dan proses teks proklamasi mengikuti acara upacara kemerdekaan setiap tanggal 17 Agustus sebagai bagian untuk memberikan marwah spirit yang kuat kepada bangsa kita agar kita semua tidak melupakan spirit para pendiri bangsa bahwa negara ini dibangun untuk kepentingan kemerdekaan, untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat bersama," ujar Kepala ANRI Imam Gunarto dalam keterangan tertulisnya, Kamis (18/8).

Kepala ANRI pun mengucapkan terima kasih kepada Sekretariat Presiden dan Kementerian Sekretariat Negara yang telah memberikan kesempatan bagi ANRI untuk berkontribusi pada acara peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-77 kemerdekaan RI.

Ia juga berterima kasih atas kerja sama yang baik antara ANRI dengan Sekretariat Presiden dalam semua rangkaian kegiatan ini.

Baca Juga: Tema Besar, Logo, dan Kumpulan Link Twibbon HUT RI ke 77 Tahun 2022

"Saya kira sekali lagi kami mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang sangat baik antara Sekretariat Presiden dengan Arsip Nasional Republik Indonesia," ucap Imam.

Dalam kesempatan yang sama, Duta Arsip Rieke Dyah Pitaloka berterima kasih kepada almarhum Sayuti Melik, B.M. Diah, dan para pahlawan pendiri bangsa yang telah menyelamatkan arsip proklamasi tulisan tangan Bung Karno. Menurutnya, tulisan tangan Bung Karno tersebut merupakan bukti otentik kemerdekaan RI dan bukan hanya sekadar tulisan.

"Kalau kita perhatikan dengan saksama, itu kita bisa merasakan itu bukan sekadar tulisan, itu adalah jiwa Indonesia yang merdeka," ujar Rieke.

Rieke pun berterima kasih kepada semua pihak yang telah menjaga naskah asli teks proklamasi kemerdekaan tersebut dengan baik. Ia berharap agar dokumen bersejarah tersebut bisa terus dijaga dan diselamatkan sampai kapan pun karena menurutnya arsip tersebut adalah sertifikat kemerdekaan bangsa Indonesia.

Baca Juga: Perbedaan Teks Proklamasi Tulisan Tangan dengan Ketikan serta Maknanya Bagi Indonesia

"Saya atas nama Arsip Nasional Republik Indonesia kebetulan sebagai Duta Arsip, kepada Sekretariat Negara, Sekretariat Presiden yang juga telah bersusah payah untuk mengambilnya, mengembalikan setiap tahun secara khidmat, terima kasih. Mudah-mudahan Allah Swt. meridai perjuangan kita untuk melanjutkan cita-cita proklamasi," tandasnya.

Untuk diketahui, menurut catatan sejarah, naskah asli teks proklamasi diselamatkan dan disimpan oleh seorang tokoh pers dan pejuang kemerdekaan, B.M. Diah, untuk kemudian diserahkan kepada Presiden Kedua Republik Indonesia, Soeharto.

Selanjutnya, naskah tersebut diteruskan kepada Menteri Sekretaris Negara 1988-1998, Moerdiono. Pada tahun 1992, Moerdiono kemudian menyerahkan dokumen bersejarah tersebut kepada ANRI untuk disimpan dan dirawat dengan baik hingga saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×