kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.804   66,00   0,39%
  • IDX 6.261   293,45   4,92%
  • KOMPAS100 893   49,67   5,89%
  • LQ45 708   38,82   5,80%
  • ISSI 193   7,43   4,00%
  • IDX30 373   20,24   5,73%
  • IDXHIDIV20 452   19,97   4,62%
  • IDX80 102   5,80   6,06%
  • IDXV30 106   5,00   4,93%
  • IDXQ30 123   5,53   4,70%

Sejumlah Tantangan Ini Berpotensi Hambat Pertumbuhan Industri Manufaktur pada 2023


Minggu, 27 November 2022 / 17:21 WIB
Sejumlah Tantangan Ini Berpotensi Hambat Pertumbuhan Industri Manufaktur pada 2023
Pengunjung melihat peralatan industri yang dipamerkan pada pameran 'Manufacturing Surabaya' di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (17/7/2019). Sejumlah Tantangan Ini Berpotensi Hambat Pertumbuhan Industri Manufaktur pada 2023.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

Setali tiga uang, adanya kenaikan suku bunga acuan juga akan membawa dampak lebih, khususnya pada perusahaan dengan tingkat utang yang relatif tinggi. 

Ketiga, risiko pelemahan permintaan domestik akibat tekanan ekonomi global. Bila permintaan domestik melemah, tentu akan membawa dampak terhadap kinerja industri manufaktur. 

Dengan menimbang sektor manufaktur masih akan menjadi kontributor terbesar untuk pertumbuhan ekonomi pada tahun depan, Dendi pun merekomendasikan beberapa hal yang bisa dilakukan pemerintah untuk menjaga pertumbuhan industri manufaktur. 

Baca Juga: Kemenperin: Penerapan Industri Hijau Tingkatkan Daya Saing yang Berkelanjutan

Tak perlu adanya insentif khusus, yang penting pemerintah perlu menjaga stabilitas ekonomi domestik dengan menjaga inflasi sehingga daya beli terjaga serta menjaga kurs rupiah untuk tetap stabil sehingga tekanan biaya impor bisa relatif rendah. 

Lebih lanjut, Dendi pun memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023 akan bergerak di kisaran 4,25% secara tahunan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×