Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli
Beila dirinci, pembangunan jalur kereta api tersebut antara lain Makassar-Parepare, Bogor-Sukabumi, Jalur KA BAndara YIA, Solo - Semarang phase 1, Krueng Geukeuh - Paloh.
Peningkatan jalur kereta api dilakukan di Araskabu-Tebing Tinggi-Siantar, Padang-Pariaman, Bandung-BAnjar, BAnjar-Kroya, Serang-Merak, Lahat-Lubuklinggau.
Lalu, penyediaan subsidi perintis kereta api di 9 lintas layanan yakni lintas krueng geukueh-kutablang, Lintas Tebing Tinggi-Kuala Tanjung, Lintas Binjai-Besitang-Sei liput, Lintas Lubuk Alung-Kayu Tanam, Lintas Padang - BIM, Lintas Kertapati-Indralaya, LRT Sumatera Selatan, Lintas Solo - Wonogiri, Lintas Makassar-Parepare.
Baca Juga: Menkeu alokasikan anggaran mendesak hingga Rp 76,7 triliun, untuk apa saja?
Adapun, untuk mendukung ibu kota negara, Ditjen Perkeretaapian juga melakukan studi kelayakan penyelenggaraan perkeretaapian segmen Balikpapan-Samarinda.
Lebih lanjut Zulfikri mengatakan tahun ini Ditjen Perkeretaapian sebesar 96,34%.
"Kami merencanakan dan mengharapkan penyerapan anggaran pada tahun 2021 dapat tersebar merata mulai pertengahan tahun dan tidak menumpuk pada akhir tahun anggaran di 2021," katanya.
Selanjutnya: Menkeu Sri Mulyani terbitkan beleid penghargaan dan sanksi kinerja anggaran K/L
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News