Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para ekonom memperkirakan Bank Indonesia (BI) akan mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI-7DRR) di level 5% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada awal tahun 2020 ini.
Menurut Ekonom Bank Permata Josua Pardede, hal ini ditopang oleh nilai tukar rupiah yang cenderung menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang dipengaruhi oleh masih masuknya aliran modal asing ke pasar keuangan domestik.
Baca Juga: Menanti Keputusan BI Menetapkan Bunga, Ini yang Sebaiknya Dilakukan Investor
Josua juga menuturkan salah satu pertimbangan BI untuk menahan suku bunga acuan ini adalah BI masih perlu mengevaluasi dampak penurunan suku bunga acuan pada tahun lalu.
Selain itu, BI juga dipandang masih perlu mengantisipasi ekspektasi inflasi pada tahun 2020 yang didorong oleh kenaikan harga yang diatur oleh pemerintah (administered price). "Meski tingkat inflasi pada akhir 2019 masih cenderung terkendali," jelas Josua pada Kontan.co.id, Selasa (21/1).
Baca Juga: Banjir stimulus di 2019, perbankan lebih percaya diri salurkan kredit di 2020
Selain itu, ini juga dipertimbangkan dengan arah suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed untuk mempertahankan suku bunga acuan mereka di level 1,5% - 1,75%, bahkan hingga akhir tahun 2020. "Hal ini membuat ruang penurunan suku bunga acuan BI cenderung semakin terbatas pada tahun ini," tambah Josua.