Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Jika sebelumnya ada istilah sehari bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), kini ada juga istilah sehari bersama Wakil Presiden (Wapres) Boediono.
Bedanya, SBY mengundang siswa siswi dari tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) dari seluruh tanah air.
Sementara, Wapres Boediono mengundang para awak media dan pegawai Sekretaris Wapres (Setwapres) sehari penuh keakraban di Istana Cipanas, Jawa Barat, pada Sabtu (31/8) pekan lalu.
Istana Cipanas berada di desa Cipanas, kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, di kaki Gunung Gede, Jawa Barat, pada ketinggian 1.100 meter dpl.
Kegiatan di pagi hari Sabtu di Istana Cipanas dimulai dengan jalan santai bersama Wapres, awak media, pejabat tinggi Wapres dan pegawai Setwapres pada pukul 06.00 WIB. Jalan santai ini menempuh rute hutan lindung di belakang Istana Cipanas sejauh 1,8 kilo meter.
Pagi itu, Boediono terlihat menggunakan kaus olahraga yang seragam dengan seluruh peserta jalan santai itu. Ia juga muncul nyaris tanpa pengawalan ketat seperti selama ini.
Bahkan, saking longgarnya, awak media bisa berjalan persis di sebelah kiri dan kanan wapres. Bahkan ada beberapa wartawan yang menyempatkan wawancara sambil memegang recorder sambil berjalan di samping wapres.
Sementara hanya ada satu pasukan pengamanan Presiden (Paspampres) yang ada di depan Boediono yang bertugas menunjukkan arah, dan Paspampres lainnya sudah mendahului. Ada beberapa lagi Paspampres di belakang Wapres, tapi jaraknya agak jauh.
Singkatnya, pagi itu merupakan kesempatan yang sangat langka bagi para jurnalis untuk bisa ngobrol akrab dan dekat dengan Wapres.
Pikirkan saja bubur ayam
Sambil berjalan santai, Boediono sempat menyemangati wartawan dengan guyonan khasnya. "Agar semangat, pikirkan saja bubur ayam. Semakin capek, semakin sering bayangkan bubur ayam," ujarnya sambil terkekeh-kekeh bersama awak media.
Meski sudah memasuki usia 70 tahun, tetapi Boediono tak kalah lincah saat jalan santai bersama para awak media yang usianya jauh lebih muda.
Ia berjalan cukup cepat tanpa memperlihatkan kelelahan. Bahkan, beberapa peserta jala santai yang usianya lebih muda sudah tertinggal di belakang karena tak bisa mengejar Boediono.
Setelah menempuh satu putaran, Wapres masih berkenan berfoto bersama awak media yang secara bergilir berdiri di sebelah kanan dan kiri wapres.
Setelah itu, acara dilanjutkan dengan makan pagi dan persiapan perlombaan. Berbagai perlombaan kelompok dan memancing mewarnai acara satu hari bersama wapres tersebut.
Para wartawan digabung dengan para pejabat teras atas wapres, dan pegawai Setwapres dalam satu kelompok. Di situ nyaris tak terlihat ada perbedaan jabatan, semua bermain bersama baik yang tua maupun muda. Bahkan beberapa anggota Paspampres terlibat dalam permainan itu.
Boediono tak sendiri. Ia ditemani sang istri, Herawati Boediono. Sore itu, Boediono bersama Istri tampil bersahaja menggunakan kemeja lurik dan celana kain.
Mereka berdua menjadi penonton permainan tersebut. Sesekali Boediono tertawa lepas menyaksikan peserta yang memperlihatkan adegan lucu selama perlombaan berlangsung.
Sementara pada sore harinya, Wapres menjamu wartawan dengan bernyanyi bersama. Mereka menyaksikan wartawan dan pegawai Setwapres bernyanyi menghibur hadirin.
Bahkan beberapa wartawan yang menyanyi pada kesempatan itu sempat berseloroh. "Wah hebat bisa nyanyi di hadapan wapres,"celetuk mereka.
Acara itu ditutup makan malam bersama, dan kembali ke Jakarta malam itu juga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News