Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Wakil Presiden Boediono mengatakan, kondisi nilai tukar rupiah saat ini yang kian melemah terhadap mata uang dollar Amerika Serikat harus dipahami dengan tepat.
Ia bilang, mata uang rupiah tidak melemah, tetapi mata uang dolar AS yang menguat terhadap semua mata uang negara-negara lain, termasuk rupiah.
"Jadi menguatnya tidak hanya terhadap rupiah loh, itu lain sekali implikasi policynya. Jadi jangan sampai kita salah mendefinisikannya. Memang kurs mata uang kita merosot, tapi bukan yang paling buruk," tutur Wapres saat memberikan kuliah umum kepada peserta Lemhananas 2013 di Istana Wakil Presiden, Kamis (22/8).
Menurut Boediono, mata uang Garuda tidak lebih buruk dibandingkan kurs Jepang, India dan Afrika Selatan terhadap dollar AS. Namun ia juga mengakui bahwa memang mata uang RI sedikit lebih buruk bila dibandingkan dengan mata uang Singapura dan Malaysia dalam menghadapi penguatan dollar AS.
Penguatan mata uang dollar menjadi persoalan bagi semua negara dan bukan hanya Indonesia. Menurut Boediono, menguatnya nilai uang dollar terhadap semua mata uang negara lain karena ekonomi Amerika Serikat tampaknya sudah mulai membaik.
“Maka, uang yang dulunya mencari imbalan di tempat lain, kini kembali ke kandangnya. Pasalnya di Amerika dianggap lebih bagus,” kata Boediono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News