Reporter: Epung Saepudin | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Siang ini (29/9), Mabes Polri membuka beberapa dokumen milik Noordin M Top. Adapun video rekaman yang berada di laptop Noordin itu menceritakan tentang pengintaian, perencanaan, pemilihan pakaian, hingga diskusi terkait rencana peledakan bom di hotel JW Marriot dan Ritz Carlton yang dilakukan oleh Dani Dwi Permana dan Syaifuddin Juhri.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri Nanan Soekarna mengatakan, penayangan video meliputi rencana survei peledakan bom. Dalam video itu, beberapa hari sebelum peledakan, Dani Dwi Permana melakukan lari pagi di lapangan dekat kedua Hotel dengan ditemani oleh Syaifudin Juhri.
Dalam video itu, kedua pelaku mengaku tidak dalam keadaan putus asa. Bahkan, mereka mengatakan bahwa ini bukanlah tindakan bunuh diri. "Bunuh diri itu orang putus asa dan saya tidak putus asa," jawab Dani ketika ditanya Syaifudin dalam tayangan video tersebut.
Selain itu, kedua pelaku itu juga berdialog terkait persoalan yang terjadi di Indonesia yang merupakan akibat dari kebijakan beberapa negara seperti Amerika Serikat (AS) dan Australia. “Amerika hancur, Australia hancur. Kata itu merupakan suara Saefudin juhri," ujar Nanan.
Yang jelas, bukti video ini memperkuat fakta bahwa Dani dan Syaifudin adalah pelaku peledakan bom. "Ini adalah digital evidences," tegas Nanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News