Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peraturan Menteri Desa nomor 6 tahun 2020 yang memuat tiga hal, yaitu pertama terkait dengan pencegahan dan penanganan Covid-19 di semua level, kedua padat karya tunai desa dan yang ketiga terkait dengan dana desa yang digunakan untuk bantuan langsung tunai sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.
Mengingat akan tiga hal tersebut, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menyebut hingga saat ini sudah ada 53% desa atau 40.000 desa di Indonesia yang sudah bentuk relawan lawan Covid-19.
Baca Juga: Update Corona Indonesia, 19 April: 6.575 kasus positif, 686 sembuh, 582 meninggal
"Sementara 47% desa lainnya masih terus berproses dan tiap hari kita melakukan pemantauan, evaluasi dan pengawasan terhadap pelaksanaan pembentukan relawan," jelas Abdul Halim saat konferensi pers BNPB via live streaming pada Minggu (19/4).
Abdul Halim menyebut dalam Permendes juga dijelaskan salah satu tugas relawan ialah membuat pos jaga. Pos jaga nantinya akan memantau mobilitas baik warga desa ataupun pendatang.
Tercatat saat ini ada sekitar 8.400 desa telah membentuk pos jaga di wilayahnya masing-masing. Pembentukan pos jaga desa bertujuan memberikan rasa nyaman kepada warga desa. Sudah ada 31.615 desa melakukan pemantauan terhadap pemudik.
"Pos jaga ini memberikan satu kontribusi yang sangat bagus bagi pendataan pemudik yang datang dari rantau, itu ada sudah dilakukan oleh 31.615 desa atau dengan kata lain 42% desa di Indonesia sudah melakukan aktivitas pemantauan terhadap pemudik," imbuhnya.
Baca Juga: Tidak hanya ojol, Pertamina harus perhatikan pasokan BBM ke nelayan
Disampaikan oleh Abdul Halim, para pemudik yang kembali ke desa akan langsung berstatus orang dalam pantauan (ODP). Oleh karenanya relawan desa juga memiliki peran dalam menyiapkan tempat isolasi di desa bagi ODP.
Sudah ada 8.954 desa yang menyediakan ruang isolasi bagi ODP yang datang ke desa. Dengan jumlah tersebut tersedia 35.000 tempat tidur. Ruang isolasi di desa disebut Abdul Halim ditempatkan di sekolah dasar dan PAUD, Balai Desa dan lainnya yang ada di desa tersebut.
"Ruang isolasi di dalamnya ada tempat tidur, dan lainnya, ruang isolasi ada di sekolah SD, PAUD, Balai Desa dan seterusnya. Nah dari 8.954 desa yang sudah ada ruang isolasi, sudah menangani 24.519 ODP," jelasnya.
Baca Juga: Terdampak corona, 1,28 juta keluarga di Jatim diberi Rp 1,8 juta
Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Doni Monardo menambahkan dalam pencegahan Covid-19, peran desa menjadi sangat strategis. Termasuk para relawan desa tanggap Covid-19 yang diketuai oleh kepala desa setempat.
"Kepala desa harus menjadi pemimpin terbaik saat ini dan juga harus bisa melakukan kolaborasi dengan segenap komponen yang ada di desa melibatkan PKK, karang taruna dan juga sejumlah organisasi seperti relawan, tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda termasuk juga para ketua RT dan juga ketua RW," jelas Doni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News