kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sebanyak 4.800 jemaah umrah Indonesia pulang pada 15 Maret 2020


Minggu, 08 Maret 2020 / 19:22 WIB
Sebanyak 4.800 jemaah umrah Indonesia pulang pada 15 Maret 2020
Jemaah umrah memakai masker untuk perlindungan dari virus corona di Masjid Agung, Mekah, Arab Saudi, 27 Februai 2020. REUTERS/Ganoo Essa


Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pemerintah Arab Saudi telah menghentikan sementara kegiatan umrah hingga waktu yang belum ditentukan. Langkah ini sebagai upaya  mencegah penyebaran wabah virus corona atau covid-19.

Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama (Kemenag) Arfi Hatim mencatat masih ada sebanyak 4.800 jemaah asal Indonesia yang melaksanakan ibadah umrah dan ziarah di Tanah Suci. Nantinya, seluruh jemaah ini akan dipulangkan ke Indonesia sesuai jadwal pada 15 Maret mendatang.
 

Baca Juga: Ibadah Umrah masih ditutup, Kedubes imbau WNI tunda perjalanan ke Mekkah dan Madinah

"Sampai hari ini, Minggu (8/3) jemaah kita yang melaksanakan ibadah dan ziarah seperti biasa tanpa ada hambatan apa pun kurang lebih ada 4.800, dan menurut catatan kami, pertanggal 15 Maret seluruh jemaah Indonesia akan pulang semuanya sesuai dengan jadwal," ujar Arfi di Jakarta, Minggu (8/3).
 

Baca Juga: Arab Saudi ketat awasi virus corona, WNI diimbau tak datangi Mekkah dan Madinah

Adapun maskapai penerbangan yang menjemput jemaah ke Arab Saudi adalah Garuda Indonesi yang  akan pergi dengan keadaan kosong. Jadi, pesawat ini dikhususkan untuk menjemput jemaah umrah yang sudah dijadwalkan untuk pulang.

Ia berharap  rencana ini dapat berjalan dengan baik dan tidak ada perubahan mendadak. Meski demikian, Arfi menyatakan akan menghargai kebijakan apa pun yang dikeluarkan oleh Pemerintah Arab Saudi.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×