Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan 6 (enam) pesan kepada kepolisian Republik Indonesia (Polri) dalam perayaan hari ulang tahun Bhayangkara ke-67 di Markas Komando (Mako) Brimod, Senin (1/7) di Kelapa dua, Depok Jawa Barat.
Dalam pidatonya, SBY menyampaikan pesannya agar pihak Polri tidak terkesan mendadak dan tidak siap menghadapi konflik komunal yang terjadi di masyarakat.
Pertama, Presiden meminta agar seluruh jajaran kepolisian untuk menjunjung tinggi kode etik polri dalam setiap pelaksanaan tugas. Baik itu etika kepribadian, etika kelembagaan, etika kenegaraan, maupun etika hubungan dengan masyarakat. "Baik yang dilandasi nilai-nilai pancasila, tribrata, dan catur prasetya polri," ujar SBY di hadapan jajaran kepolisian.
Kedua, SBY juga meminta agar polri memberikan pelayanan publik yang responsif dan semakin profesional. Ia berharap, Polri dapat menuntaskan reformasi birokrasi internal kepolisian dan mencegah terjadinya penyimpangan, dan pelanggaran hukum di jajaran Polri.
SBY menilai semua langkah tersebut penting agar polri makin memperkokoh kepercayaan masyarakat pada jajaran kepolisian.
Ketiga, polri harus memaksimalkan upaya pencegahan terhadap aksi-aksi kekerasan dan konflik komunal. Secara khusus, Presiden meminta polri menangani aksi kekerasan secara cepat, tepat dan tuntas.
Polri juga harus mencegah jatuhnya korban jiwa di pihak mana pun. "Dengan respon yang cepat dan tepat akan dapat dihilangkan tuduhan sejumlah kalangan bahwa polri dan negara melakukan pembiaran," ujar presiden.
SBY berharap polri harus melakukan tindakan hukum secara profesional, objektif, transparan, dan akuntabel untuk menjamin kepastian hukum dan rasa keadilan.
Presiden meminta polri menindak tegas kelompok-kelompok yang memaksakan kehendaknya sendiri dengan melanggar hak konstitusional pihak lain. Kepolisian harus berani bertindak tegas berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku.
Keempat, tingkatan kesiagaan operasional polri untuk mengantispasi perkembangan situasi yang berekskalasi secarat cepat harus terus ditingkatkan. "Saya tidak ingin aparat kepolisian terkesan terdadak dan tidak siap, baik tangani konflik komunal, aksi-aksi kriminal maupun tindakan anarkis," harap SBY.
Kelima, polri harus terus meningkatkan kemampuan personil jajaran polri dengan dukungan sarana dan prasarana yang memadai.
Keenam, polri harus meningkatkan kerjasama, koordinasi, dan komunikasi antara polri dan penegakkan hukum lain. "Para penegak hukum harus bersinergi dan bukan bersaing secara tidak sehat, apalagi memperebutkan kewenangan," pungkas SBY.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News