Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan, pencapaian pertumbuhan ekonomi kuartal II sebesar 5,81% atau semester I 2013 sebesar 5,92% telah sesuai dengan perkiraan Pemerintah.
Hal itu dikatakan SBY saat memimpin sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jumat (2/8).
Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 6,3%, SBY meminta seluruh jajaran pemerintah perlu mengambil langkah-langkah khusus yang tepat, sehingga target tersebut tidak meleset. Salah satu langkah itu adalah menentukan asumsi pertumbuhan ekonomi di tahun depan.
Menurut SBY, langkah itu perlu dilakukan dengan kesadaran semua jajaran pemerintah bahwa pertumbuhan seluruh perekonomian dunia sedang sudah, sedang drop, atau menurun bahkan ada yang minus.
Selain itu, langkah yang diambil kali ini bukan merupakan bentuk kepura-puraan atas keadaan ekonomi dunia, yang dapat memengaruhi langsung terhadap ekonomi Indonesia.
“Jadi jangan pura-pura tidak tahu bahwa keadaan dunia juga berpengaruh langsung kepada pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Kalau tahu, maka dalam merumuskan asumsi dan perencanaan pembangunan harus berdasarkan kenyataan yang ada,” tegas SBY.
Untuk itu, SBY meminta semua jajaran Pemerintah harus memiliki satu bahasa dan satu persepsi dan satu kesatuan untuk merencanakan pembangunan Indonesia baik Rencana Kerja Pemerintah maupun Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Menurut SBY, dengan mengetahui kondisi ekonomi dunia yang sebenarnya, maka dalam merumuskan asumsi dan semua perencanaan pembangunan akan tepat.
SBY menambahkan, langkah antisipasi yang perlu dilakukan saat ini, tentunya harus bisa menjadi dasar atas menentukan perencanaan. Hal ini, khususnya pada asumsi pertumbuhan ekonomi di tahun depan yang dituangkan dalam RAPBN .
Sebelumnya, Menteri Keuangan Muhammad Chatib Basri pesimistis, target pertumbuhan ekonomi 6,3% bisa tercapai. Ia lebih yakin pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 5,9%.
"Atau kita usahakan bisa kejar pertumbuhan sampai 6%," kata Chatib. Menurutnya perlu langkah-langkah strategis dengan mendorong percepatan penyerapan belanja pemerintah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News