Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Debat ketiga antara pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Prabowo Subianto–Hatta Rajasa dan Joko Widodo (Jokowi)–Jusuf Kalla, pada Minggu (22/6), yang mempertemukan Cawapres Hatta Rajasa dengan Jusuf Kalla, sudah dinantikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Dalam konferensi pers di Hotel Sheraton, Nandi, Ibukota Republik Fiji, Rabu (19/6), Presiden SBY seperti dikutip laman Setkab berharap pada debat ketiga yang mengambil tema tentang “Politik Internasional dan Ketahanan Nasional” dan akan dimoderatori oleh akademisi Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana itu, moderator bisa menggali visi dan misi dari masing-masing kandidat mengenai dinamika dan perubahan yang terjadi di dunia.
Presiden SBY sendiri mengaku siap bertemu dengan Presiden hasil Pemilu Presiden (Pilpres), untuk berbagi pengalaman mengenai kemajuan-kemajuan yang sudah dicapai, juga tantangan dan peluang yang bisa diraih Indonesia di masa mendatang.
“Rakyat menginginkan Indonesia yang sejahtera, mampu memperkuat hubungan internasional dan menegakkan hak-hak asasi manusia, serta menegakkan hukum dan Undang-Undang,” kata SBY.
Presiden yang dalam kesempatan itu didampingi Ibu Negara Hj. Ani Yudhoyono juga berharap, siapapun yang akan terpilih menjadi Presiden mendatang agar terus melanjutkan pendekatan kesejahteraan kepada Rakyat Papua melalui otonomi khusus diperluas, karena apapun Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sudah final.
Pelaksanaan pilpres aman
Secara terpisah Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman yang ikut mendampingi Presiden SBY berkunjung ke Fiji mengatakan, situasi keamanan menjelang Pemilu Presiden (Pilpres) 9 Juli mendatang cukup kondusif.
Marciano meyakini, pelaksanaan Pilpres akan berjalan aman dan terkendali.
Sebelum ini Kapolri Jendral Sutarman dalam rapat kerja dengan DPR-RI, Rabu (18/6) mengemukakan, adanya potensi benturan fisik di kota-kota besar saat Pilpres nanti.
"Harus saya sampaikan kalau dulu kerawanan Pileg ada di daerah-daerah Aceh, Papua, Sulawesi, NTT, ini prediksi kita justru itu terjadinya benturan fisik itu di kota-kota besar, seperti mungkin di Jakarta, di kota besar seluruh jawa," ungkap Kapolri Jenderal Polisi Sutarman di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (18/6).
Benturan fisik itu, menurut Kapolri, disebabkan oleh adanya pendukung fanatik dari pasangan capres dan cawapres yang tak siap dan tak menerima kekalahan kandidat yang didukungnya. Selain itu, penggelembungan suara juga mungkin terjadi di daerah-daerah.
Untuk mengantisipasi hal itu, Polri akan mempersiapkan petugas pengamanan sebanyak 1.234.908 orang. Jumlah ini meliputi 254.000 personil Polri, anggota Linmas sebanyak 980.820 orang dan TNI menyiagakan 23.450 prajurit.
‘’Polri akan mengamankan Pemilu pada 9 Juli mendatang agar berjalan adil, aman, damai. Untuk itu, Polri menyiapkan tiga rencana pengamanan, yaitu: Aman Nusa I untuk mengatasi konflik sosial, Aman Nusa II untuk mengatasi bencana alam, serta Aman Nusa III untuk mengatasi aksi terorisme,’’ ungkap Kapolri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News