Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan
BANDUNG. Pemerintah berjanji akan memperjuangkan agar minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) bisa leluasa menembus pasar internasional.
Berbagai kendala yang menjadi hambatan akan diatasi, termasuk pandangan bahwa tanaman sawit tidak ramah lingkungan.
Janji tersebut dilontarkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat meresmikan pembukaan konferensi internasional kelapa sawit ke-9 di Bandung, Kamis (28/11).
"Pemerintah akan pasang badan, berjuang menghadapi hambatan-hambatan yang mempersulit produk CPO masuk pasar dunia," janji SBY di hadapan para peserta konferensi yang diselenggarakan GAPKI.
Salah satu caranya menurut SBY adalah membangun sinergi antara pemerintah, pengusaha sawit dan mitra luar negeri. Sinergi antara ketiganya diharapkan bisa memperkecil hambatan-hambatan masuk dan berkembangnya penjualan produk sawit di mancanegra.
"Saya yakin, kalau kita bersinergi, pasti persoalan-persoalan tersebut dapat kita atasi. Saya mengajak kita semua untuk melihat masalah bersama, kita rumuskan dan bertindak bersama agar masyarakat dapat merasakan manfaatnya," ujar Presiden.
Selain itu, SBY juga mendorong agar para pengusaha sawit tidak alergi dengan organisasi internasional semacam NGO atau LSM. Sebaliknya, ia meminta agar pengusaha bekerjasama dengan mereka dan memperkenalkan bahwa kelapa sawit itu ramah lingkungan. Sejumlah negara dari Eropa masih menilai CPO tidak ramah lingkungan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News