kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

SBY: Indonesia tak bisa hanya berpusat di Jakarta


Jumat, 15 Agustus 2014 / 13:26 WIB
SBY: Indonesia tak bisa hanya berpusat di Jakarta
ILUSTRASI. Timnas SEA Games Kamboja 2023 untuk Mobile Legends, Daftar Official Roster & Coach


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Ibukota Jakarta menjadi sentral ekonomi tanah air.Segala aktivitas berikut pembangunan terjadi di Jakarta. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bilang, apabila ingin maju, perekonomian Indonesia tidak bisa hanya berpusat di Jakarta.

Menurut SBY, Indonesia hanya akan maju secara nyata apabila segala potensi dan peluang yang ada di seluruh provinsi, kabupaten, kota dan desa di Indonesia dapat dibangun bersama secara produktif. Karena itu, presiden yang sebentar lagi akan mengakhiri masa jabatannya ini mengaku senang melihat Makasar mempunyai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dari Tiongkok, melihat Kabupaten Badung jadi lokasi utama turis di Asia, melihat pemerintah Banyuwangi memangkas angka kemiskinan dari 20% menjadi 9% dalam kurun waktu tiga tahun, serta melihat Maluku berikhtiar menjadi lumbung perikanan nasional.

Untuk mengoptimalkan daerah, SBY telah menginisasi pembangunan enam koridor ekonomi yang diharapkan dapat menggerakkan pusat-pusat ekonomi wilayah dan klaster-klaster industri di masing-masing koridor.

"Sejak pemerintah canangkan pada tahun 2011, Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) telah merealisasikan lebih dari 382 proyek yang terdiri dari 208 proyek infrastruktur dan 174 proyek sektor riil dengan nilai tidak kurang dari Rp 854 triliun," ujar SBY dalam pidato kenegaraannya di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Jakarta, Jumat (15/8).

Pria yang memimpin Indonesia sejak tahun 2004 tersebut mengakui bahwa masih banyak tantangan infrastruktur ke depan. Banyak proyek yang terhambat pelaksanaannya dan bahkan terhenti karena alasan politik, birokrasi ataupun logistik. 

Dengan adanya MP3EI, dirinya berharap akan lebih banyak lagi pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru lainnya dan infrastruktur baru di seluruh Indonesia. "Karena kita tidak mungkin menjadi raksasa ekonomi Asia tanpa infrastruktur yang makin lengkap, berkualitas dan modern," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×