kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

SBY akui 49% pekerja berpendidikan sampai SD


Jumat, 15 Agustus 2014 / 12:56 WIB
SBY akui 49% pekerja berpendidikan sampai SD
ILUSTRASI. SURYA/PURWANTO


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Pendidikan yang rendah menjadi salah satu pekerjaan rumah besar yang harus diselesaikan oleh pemerintahan mendatang. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengakui sekitar 49% pekerja Indonesia masih berpendidikan Sekolah Dasar (SD).

Inilah yang kemudian membuat mobilitas ekonomi masyarakat Indonesia menjadi sangat terbatas dan berdampak panjang pada produktivitas nasional. Menurut SBY, rendahnya tingkat pendidikan tanah air ini pula yang mendorong pemerintahannya untuk bisa menaikkan tingkat pendidikan.

"Insya Allah, generasi anak-anak kita akan hidup dalam sistem pendidikan di mana paling sedikit mereka akan mengenyam bukan 6 tahun, bukan 9 tahun namun 12 tahun pendidikan. Bahkan kita dorong terus agar mereka bisa menikmati sampai perguruan tinggi," ujarnya dalam pidato kenegaraan di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Jakarta, Jumat (15/8).

Pria yang menjabat sebagai Presiden Indonesia sejak 2004 ini mejelaskan kalau pendidikan menjadi syarat mutlak kemajuan suatu bangsa selain pendidikan. Masalah besar yang dialami Indonesia adalah banyak anak dari keluarga miskin yang cerdas namun tidak mampu masuk perguruan tinggi.

Maka dari itu, SBY meluncurkan program Bidikmisi yang memberikan uang kuliah gratis, ditambah dengan uang saku sekitar Rp 600 ribu per bulan. Hingga sekarang ini, dirinya bilang sudah lebih dari 220 ribu siswa yang masuk dalam program Bidikmisi.

Saat ini, pemerintah melalui dana abadi pendidikan telah menyiapkan beasiswa untuk melanjutkan jenjang S2 dan S3 di dalam ataupun luar negeri. "Saya yakin dalam kurun 5-10 tahun mendatang akan lahir ribuan master dan doktor, generasi baru dari keluarga miskin," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×