kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

SBY klaim berhasil turunkan rasio utang


Jumat, 15 Agustus 2014 / 12:28 WIB
SBY klaim berhasil turunkan rasio utang
ILUSTRASI. PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) klaim sudah raup permintaan lahan 90 ha


Reporter: Margareta Engge Kharismawati, Widyasari Ginting | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) menjadi tolak ukur besarnya utang untuk membiayai perekonomian tanah air. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) klaim telah berhasil menurunkan rasio utang terhadap PDB menjadi sekitar 23%.

Menurut SBY, utang negara Indonesia saat ini telah berada dalam situasi yang jauh lebih aman. Pada waktu puncak krisis moneter tahun 1998, rasio utang Indonesia terhadap PDB mencapai 85%. Artinya, utang Indonesia hampir sama besarnya dengan penghasilan Indonesia sendiri.

Bila melihat rasio utang Indonesia bila dibandingkan dengan negara-negara maju, rasio Indonesia adalah yang terendah. Jepang 227,2%, Amerika Serikat 101,5%, dan Jerman 78,4%.

"Rasio utang terhadap PDB Indonesia adalah  yang terendah di antara negara-negara G20," ujar SBY dalam pidato kenegaraannya di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Jakarta, Jumat (15/8).

Ia melanjutkan, Indonesia telah melunasi utang terhadap International Monetary Fund (IMF) dan melakukannya empat tahun lebih awal dari jadwal yang telah disepakati. Urusan hibah, Indonesia tetap menerima hibah dari negara sahabat.

Namun, hibah dari dunia internasional tersebut hanya berjumlah sekitar 0,7% dari seluruh anggaran nasional. "Ini menandakan bahwa kita telah mencapai kemandirian ekonomi yang makin signifikan," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×