kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

SBY harus turun tangan mengatasi kemacetan


Jumat, 08 November 2013 / 11:57 WIB
SBY harus turun tangan mengatasi kemacetan
ILUSTRASI. Mitra layanan ojek daring Gojek menunjukkan logo merger perusahaan Gojek dan Tokopedia yang beredar di media sosial di shelter penumpang Stasiun Kereta Api Sudirman, Jakarta, Jumat (28/5/2021). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.


Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Masalah kemacetan di berbagai kota besar di Indonesia terutama di Ibukota Jakarta sudah semakin menjadi-jadi.

Anggota Komisi V DPR RI Saleh Husin mengatakan, kemacetan itu disebabkan pertumbuhan jalan dengan jumlah kendaraan sudah terpaut jauh sekali.

Kondisi tersebut, ditambah dengan sistem transportasi umum massal yang memadai, terjangkau, nyaman, dan aman belum tersedia.

"Ini belum mampu diberikan oleh pemerintah sehingga masyarakat sebagai pengguna jasa masih belum punya pilihan untuk beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum," kata Saleh, Jumat (8/11/2013).

Menurut Saleh,  ini harusnya menjadi tanggung jawab dari pemerintah. Walaupun upaya kearah itu ada namun, namun menurut Saleh, terlihat seperti tambal sulam, belum ada suatu grand design secara menyeluruh.

"Dan juga masing-masing sektor masih berjalan sendiri-sendiri dan saling bertabrakan misalnya program mobil murah di mana antara perindustrian dengan perhubungan termasuk dengan pemerintah provinsi  saling silang pendapat," kata dia.

Kalau hal ini terus dibiarkan, Saleh khawatir kemacetan  akan semakin parah. Untuk  itu presiden SBY sebagai kepala pemerintahan harus turun tangan untuk menyelesaikan masalah ini.

Caranya, dengan mempercepat pembangunan transportasi umum massal yang nyaman, aman, memadai, termasuk angkutan lanjutannya di berbagai kota besar.

“Agar pengguna jasa begitu keluar dari MRT atau busway misalnya maka ada angkutan lanjutan yang nyaman , aman dan memadai pula," kata politisi Hanura ini. (Aco/Tribunnews.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×