Reporter: Yudho Winarto | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan sinyal bahwa dalam waktu tidak lama lagi pemerintah akan memutuskan soal harga bahan bakar minyak (BBM). Mengingat beban subsidi untuk BBM yang terus meningkat.
"Beliau dalam waktu tidak terlalu lama pasti akan mengambil sebuah keputusan tentang kondisi saat ini," kata Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Erwin Aksa di kantor Presiden, Senin (11/7).
HIPMI melihat subsidi BBM saat ini sudah sangat besar, sehingga harga BBM sudah saatnya dinaikkan secara wajar. Erwin menjelaskan bahwa bisa dibilang keputusan pemerintah terkait kenaikan harga BBM bisa disebut sebagai harapan.
"Subsidi BBM yang memberatkan APBN akan membuat belanja modal terbatas sehingga pembangunan infrastruktur akan terhambat. Ini mempengaruhi dunia usaha kita keseluruhan," jelasnya.
Sebelumnya, banyak kalangan mendesak agar pemerintah segera mengambil sikap terkait kebijakan BBM. Lantaran semakin mendekati akhir tahun 2011, biaya yang harus ditanggung pemerintah dalam menekan konsumsi BBM menjadi semakin tinggi.
Pertamina memperkirakan realisasi BBM bersubsidi tahun 2011 mencapai 41,4 juta kiloliter (kl). Hal itu berarti ada kenaikan dibandingkan dengan kuota BBM dalam APBN 2011 sebesar 38,46 juta kl.
Rinciannya, realisasi konsumsi premium tahun 2011 diperkirakan sebesar 24,9 juta kl atau naik dibandingkan dengan kuota dalam APBN 2011 yang sebesar 23,15 juta kl. Realisasi konsumsi minyak solar tahun 2011 diperkirakan sebesar 14,4 juta kl atau naik dibandingkan dengan kuota APBN 2011 sebesar 12,9 juta kl.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News