kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

SBY: Bahaya, jika politisi salah berhitung


Minggu, 02 Maret 2014 / 12:06 WIB
SBY: Bahaya, jika politisi salah berhitung
ILUSTRASI. IDX BUMN20 naik 11,66% sepanjang tahun ini. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.


Sumber: TribunNews.com | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Menjelang Pemilu 2014, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan tips bagi politisi.

"Yang paling membahayakan seorang politisi adalah jika dia salah dalam berhitung. Salah melihat kemampuan lawan dan juga dirinya,' kata SBY dalam Twitter-nya, Minggu (2/3/2014) beberapa jam yang lalu.

Dalam buku SBY 'Selalu Ada Pilihan" sebenarnya tertulis banyak tips bagi politisi dan terutama bagi Capres dalam menghadapi Pemilu.

Misalnya yang tertulis di Halaman 411 buku itu.  SBY meminta capres tidak langsung percaya apayang disampaikan tim sukses sebab jika demikian maka Capres itu sebenarnya telah memiliki persoalan.

"Barangkali tidak ada niatan Tim Sukses mengelabui Anda. Mungkin mereka ingin menjaga moril dan semangat Anda terus dengan gigih berjuang bagi sebuah kemenangan. Mungkin juga mereka tahu sifat Anda yang tidak suka mendapatkan laporan tidak menyenangkan. Daripada didamprat lebih baik cari selamat," tulis SBY.

Karena itu, SBY menganjurkan Capres selalu kritis dalam menanggapi semua berita atau laporan tim sukses atau pihak manapun. "Gunakan common sense dengan baik. Pengecekan ke narasumber lain," kata SBY.

SBY menulis kekhawatirannya jika seorang Capres memiliki kepercayaan diri yang sangat berlebihan atau overconfident. Seolah yang bersangkutan bakal mulus dan langkah tegap menuju kemenangannya. (ACO)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×