Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan berbicara soal kasus korupsi yang menjerat Menteri ESDM Jero Wacik pada sidang kabinet hari ini, Jumat (5/9). Pada Kamis (4/9) kemarin, Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, Presiden SBY tengah mendalami kasus yang menjerat Jero itu.
"Besok, beliau akan bicara di kabinet. Besok ada rapat paripurna, tadi bapak menyampaikan akan menyinggung juga karena beliau baru mendapat laporan tadi. Jadi, beliau ingin mendalami," ujar Hidayat, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Sebelumnya, Presiden diinformasikan terkejut saat mendengar kabar penetapan Jero Wacik sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Saat pengumuman penetapan tersangka, Presiden tengah berada di Singapura. Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan, keterkejutan SBY itu karena selama ini ia tak pernah mendapat informasi bukti kuat soal keterlibatan Jero dalam kasus korupsi.
"Beliau (SBY) terkejut karena selama ini beliau mendapat laporan bahwa tidak ada arah kuat untuk Jero kemudian ditetapkan tersangka," ujar Julian, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (4/9).
Sementara itu, Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung mengatakan, Presiden SBY akan menerima Jero dalam waktu dekat ini dan setelahnya akan mengambil langkah-langkah yang dianggap perlu. Namun, Chairul belum mau mengungkap apa langkah yang akan diambil Presiden.
Dia hanya mengungkapkan bahwa para menteri Kabinet Indonesia Bersatu II telah menandatangani pakta integritas. Terkait kemungkinan Presiden mengganti Jero, Chairul hanya menyebutkan bahwa Menteri ESDM tersebut sudah menyiapkan surat pengunduran diri.
Seperti diberitakan sebelumnya, Jero diduga melakukan tindak pidana korupsi dalam bentuk pemerasan terkait dengan jabatannya sebagai menteri dalam kurun waktu 2011-2012.
Setelah menjadi Menteri ESDM, Jero diduga mengupayakan perolehan dana operasional menteri yang lebih besar dari yang dianggarkan. Jero diduga meminta anak buahnya untuk melakukan beberapa hal agar dana operasional menteri di Kementerian ESDM bisa lebih besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News