Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi virus corona (Covid-19) telah berjalan satu tahun di Indonesia. Dampak pandemi yang terjadi secara global itu tidak hanya bagi kesehatan, tetapi juga memberi dampak pada ekonomi.
Tekanan ekonomi akibat pandemi disebut Presiden Joko Widodo menimbulkan gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). "Sudah ada sekarang ini hampir 10 juta pengangguran di negara kita baik karena pandemi dan juga angkatan kerja baru," ujar Jokowi saat membuka rapat koordinasi nasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) di Istana Negara, Kamis (4/3).
Mengatasi hal tersebut, Jokowi bilang perlu adanya dorongan investasi yang masuk ke Indonesia. Sehingga nantinya dapat menciptakan lapangan pekerjaan.
Investasi juga dapat menjadi penopang bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Jokowi menegaskan bahwa tahun 2021 akan menjadi momentum kebangkitan bagi perekonomian Indonesia.
Baca Juga: Memaknai Kontraksi Ekonomi Indonesia
Tidak hanya investasi baru, industri yang telah ada pun harus menjadi perhatian dalam langkah pemulihan ekonomi. Jokowi meminta Kemendag memberikan perhatian terhadap hal tersebut. "Kita harus bekerja lebih detil sektor-sektor mana yang terganggu dan harus diapakan, apakah diberi insentif atau diberi stimulus," terang Jokowi.
Sebagai informasi pada tahun 2020 lalu pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat mengalami kontraksi 2,19%. Pada tahun 2021 ditargetkan pertumbuhan ekonomi dapat mencapai 5%. "Akibat pendemi selama setahun ini kinerja perekonomian kita sangat terganggu," ujar Jokowi.
Meski begitu pada tahun 2020 Indonesia mencatatkan surplus neraca perdagangan. Total surplus neraca perdagangan Indonesia tahun 2020 sebesar US$ 21,7 miliar.
Selanjutnya: Sri Mulyani: Penerimaan pajak karyawan merosot karena banyak pengangguran
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News