Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Fahriyadi .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional (Satgas PEN) Budi Gunadi Sadikin mengakui penetapan pagu anggaran subsidi bunga UMKM kurang tepat, dimana anggaran yang ditetapkan terlalu besar.
Budi menjelaskan, karena pagu yang ditetapkan terlalu besar atau sebesar Rp 35,28 triliun, realisasi penyalurannya pun minim.
"Memang kita melihat kurang tepat kita menghitung di awal, pagunya terlampau besar. Jadi realisasi penyerapannya kecil sekali," ujar Budi, Jumat (4/9).
Hingga 2 September 2020, realisasi penyaluran subsidi bunga UMKM baru sekitar 7,20% atau sekitar Rp 2,6 triliun dari pagu Rp 35,28 triliun. Padahal, menurut Budi, anggaran yang sudah terserap ini pun sudah digunakan oleh bank untuk menyalurkan bank ke kurang lebih 8 juta pengusaha UMKM dengan total pinjaman lebih dari Rp 300 triliun.
Lebih lanjut, Budi pun memproyeksi hingga akhir tahun serapan subsidi bunga UMKM ini tidak akan mencapai target sesuai dengan yang ditetapkan.
"Hitung-hitungan kami mungkin sampai akhir tahun subsidi bunga ini paling jatuhnya ya Rp 8 triliun sampai Rp 10 triliun, jadi tetap masih ada sisa," katanya.
Meski begitu, dia pun mengatakan sisa anggaran ini akan dikonversi ke program lain, tetapi anggaran tersebut tetap akan dialokasikan pagu program UMKM juga.
Sementara itu, penyaluran anggaran untuk program UMKM dalam upaya pemulihan ekonomi nasional (PEN) sebesar RP 58,53 triliun atau 47,41% dari pagu Rp 123,4 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News