kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.035.000   26.000   1,29%
  • USD/IDR 16.449   10,00   0,06%
  • IDX 7.866   64,56   0,83%
  • KOMPAS100 1.100   10,59   0,97%
  • LQ45 795   1,66   0,21%
  • ISSI 269   3,22   1,21%
  • IDX30 412   1,18   0,29%
  • IDXHIDIV20 479   1,50   0,31%
  • IDX80 121   0,39   0,32%
  • IDXV30 133   1,12   0,85%
  • IDXQ30 133   0,61   0,46%

Satgas membantah tudingan Gayus


Rabu, 19 Januari 2011 / 16:23 WIB
Satgas membantah tudingan Gayus


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Edy Can

JAKARTA. Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Mafia Hukum menyangkal tudingan terpidana Gayus Tambunan. Sekretaris Satgas Denny Indrayana menampik tuduhan telah merekayasa penjemputan Gayus di Singapura dan adanya keterlibatan agen CIA dalam pembuatan paspor palsu.

"Tidak benar tidak benar, sebagaimana disampaikan itu tuduhan serius. Untuk lebih jauhnya kita ingin melihat sendiri dan nanti kita beri tanggapan tepat," kata Denny saat ditemui di istana kepresidenan, Rabu (19/1).

Saat diminta komentarnya terkait vonis Gayus selama tujuh tahun penjara. Denny pun enggan memberikan tanggapanya secara panjang lebar.

Anggota Satgas lainnya, Mas Achmad Santoso mengaku mempunyai bukti-bukti pertemuan di Singapura. Ota, panggilan akrab Mas Achmad, menegaskan keikutsertaan Satgas ke Singapura merupakan undangan dari Kepala Badan Reserse dan Kriminal Komisaris Jenderal Polisi Ito Sumardi. "Dalam hal ini Satgas ingin mengungkap dan berharap gayus bisa menjadi justice kolaborator, artinya lebih dari whistle blower," jelasnya.

Ota juga enggan memberikan tanggapan soal vonis Gayus tersebut. "Yang jelas perkara yang terkait gayus ada 3 perkara, pertama perkara mafia peradilan, kedua mafia pajak, ketiga mafia yang terkait keuarnya gayus dari tahanan. Ini yang di PN selatan masih sebagian kecil dari kasusnya," katanya.

Seusai persidangan Gayus berkicau bahwa sebelumnya dia telah tiga kali bertemu Denny. Berdasarkan pengakuannya, bekas pegawai pajak itu mengungkapkan kepergiannya ke Singapura setelah disuruh Denny agar tidak dijadikan korban bersama Andi Kosasih. "Saya disuruh Denny menunggu Haposan ditangkap, kalau Haposan sudah ditangkap saya akan dijemput dan dibawa ke Indonesia, uang Rp 50 miliar juga tidak pernah saya sebutkan dari mana, tapi Satgas yang menyebutkan dari Bakrie Group," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×