kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sampai April, pemerintah telah terbitkan SBN senilai Rp 376,5 triliun


Jumat, 08 Mei 2020 / 15:00 WIB
Sampai April, pemerintah telah terbitkan SBN senilai Rp 376,5 triliun
ILUSTRASI. Sampai dengan akhir April 2020 pemerintah telah menerbitkan surat berharga negara (SBN) neto sebesar Rp 376,5 triliun.


Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) mencatat, sampai dengan akhir April 2020 pemerintah telah menerbitkan surat berharga negara (SBN) neto sebesar Rp 376,5 triliun.

Jumlah tersebut, sudah termasuk adanya tambahan SBN sampai akhir April sebesar Rp 150 triliun, serta US$ 4,3 miliar dari penerbitan surat utang negara (SUN) berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Mekanisme BI masuk ke pasar perdana sesuai dengan mekanisme yang disepakati

"Sampai akhir April 2020 terdapat penambahan dari SBN sebesar Rp 150 triliun, termasuk US$ 4,3 miliar dari global valuta asing (valas). Jadi posisi sampai akhir April kita sudah menerbitkan SBN sebesar Rp 376,5 triliun," ujar Direktur Strategi dan Portofolio Pembiayaan DJPPR Riko Amir di dalam agenda diskusi virtual, Jumat (8/3).

Sementara itu, sepanjang kuartal I-2020 pemerintah telah mencairkan pinjaman program (program loan) sebesar US$ 300 juta dan € 600 juta.

Riko melanjutkan, penerbitan SBN pada kuartal II sampai dengan kuartal IV-2020 ditargetkan mencapai Rp 856,8 triliun. Penerbitan SBN ini akan dipenuhi melalui lelang di pasar domestik, penerbitan SBN ritel, mekanisme private placement, serta penerbitan SBN valas.

"Angka Rp 856,8 triliun ini akan dikurangi penerbitan SBN valas US$ 4,3 miliar. Kemudian juga kita kurangi lagi penerbitan SBN ritel antara Rp 50 triliun - Rp 74 triliun," kata Riko.

Secara rata-rata, maka lelang SBN yang terdiri atas SUN dan surat berharga syariah negara (SBSN) per dua minggu akan berkisar antara Rp 35 triliun - Rp 45 triliun.

Apabila nantinya target tersebut tidak dapat terserap maksimal oleh pasar, maka Bank Indonesia (BI) akan membeli SBN sebagai opsi last resort. Hal ini sesuai dengan ketentuan di dalam peraturan pemerintah pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 tahun 2020 yang memungkinkan BI untuk membeli SBN di pasar perdana.

Baca Juga: Suplai obligasi AS bertambah, pasar SUN bisa tetap stabil

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×