kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45997,15   3,55   0.36%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sampai Agustus, Bintan Alumina telah investasikan Rp 5 triliun di KEK Galang Batang


Sabtu, 24 Agustus 2019 / 09:00 WIB
Sampai Agustus, Bintan Alumina telah investasikan Rp 5 triliun di KEK Galang Batang


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang, Bintan, Kepulauan Riau ditargetkan akan mencapai Rp 15 triliun hingga Rp 17 triliun pada akhir tahun 2020. 

Hal ini disebabkan pabrik alumina refinery yang ditargetkan sudah mulai berproduksi pada Desember 2020.

”Hingga Agustus ini, PT. BAI telah merealisasikan investasi Rp 5 triliun,” kata Direktur Utama PT. Bintan Alumina Indonesia (PT. BAI), Santoni dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Jumat (23/8). 

Baca Juga: Pasca tsunami Selat Sunda, KEK Tanjung Lesung sudah 60% pulih 

Realisasi investasi Rp 5 triliun itu digunakan untuk membangun pabrik alumina refinery yang saat ini telah selesai pembangunan pondasi dan struktur dasar, gas plant yang telah selesai pembangunan pondasi dan struktur dasar, pelabuhan dengan dermaga serbaguna 2x35.000 Dwt dan dermaga tongkang 4x10.000 Dwt yang pembangunannya sudah mencapai 95%, serta infrastruktur dasar kawasan. 

Diperkirakan, investasi tersebut akan meningkat drastis menjadi Rp 15 triliun hingga Rp 17 triliun pada akhir tahun 2020.  ”Kami bekerja keras mengejar target produksi di akhir tahun 2020,” kata Santoni. 

Sementara itu, pada triwulan I tahun 2021, PT. BAI menargetkan akan mengekspor alumina 1 juta ton dengan devisa yang tercipta US$ 350 juta. 

Seperti diketahui, KEK Galang Batang ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2017 dengan target nilai investasi Rp 36,25 triliun selama 5 tahun, dan mampu menyerap tenaga kerja 23.200 orang. PT. Bintan Alumina Indonesia merupakan perusahaan pembangun dan pengelola KEK Galang Batang. 

Santoni menjelaskan, saat ini pihaknya telah menguasai lahan seluas 1.750 hektare dari target 2.333 hektare. Lahan seluas itu untuk membangun pengolahan dan pemurnian bijih bauksit (refining) menjadi alumina berkapasitas 2 juta ton per tahun, pengolahan alumina menjadi aluminium ingot (smelting) berkapasitas 1 juta ton per tahun, pengembangan PLTU, dan pengembangan pelabuhan bongkar muat. 

”Untuk mendukung operasional pabrik-pabrik pengolahan alumina ini, secara bertahap hingga tahap tiga nanti kami akan membangun PLTU 2.000 MW. Semua dana investasi dari PT. BAI sendiri,” kata Santoni.  

Baca Juga: Penjualan Lahan di KEK Kendal Laris Manis 

Pengembangan KEK Galang Batang dilakukan secara bertahap dalam tiga tahapan pembangunan. Tahap I, jangka waktu 2016-2020 merupakan tahapan persiapan kawasan secara menyeluruh menjadi kawasan basis industri dengan menyusun organisasi pelaksana dan pengelolaan kawasan, penyiapan kerja sama dan kemitraan, pembangunan industri pengolahan, peningkatan infrastruktur dan logistik, dan hal lain yang diperlukan. 

Tahap II, jangka waktu 2020-2026 diarahkan kepada pengembangan kaveling industri turunan refinery dan smelter alumina, antara lain industri manufaktur, industri otomotif, dan industri lain berbasis alumina, serta fasilitas pendukung lain.

Sementara di tahap III, jangka waktu 2026-2030 merupakan tahap akhir dari pengembangan Kawasan yang diarahkan untuk melengkapi seluruh fasilitas yang diperlukan sesuai dengan master plan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×