kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Sambut kenaikan BBM, ESDM mulai petakan SPBU


Rabu, 17 April 2013 / 18:09 WIB
Sambut kenaikan BBM, ESDM mulai petakan SPBU
ILUSTRASI. Daftar harga sepeda gunung United Brownhills series (November 2021), spek fullsus


Reporter: RR Putri Werdiningsih |

JAKARTA. Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)  tengah memetakan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang ada di Indonesia. Ini merupakan langkah pendahuluan sebelum pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi.

“Ini dipetakan dulu dengan Hismawana Migas (Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi),” kata Dirjen Migas Edy Hermantoro, saat ditemui di Gedung KPK, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (17/4).

Kini, ESDM baru mendata setiap kabupaten mengenai jumlah SPBU yang ada. Di luar itu, ESDM juga mempertimbangkan jarak antar SPBU sekaligus rute angkutan umum yang melintasinya. Hanya saja saat ditanya lebih lanjut bagaimana teknis pembagian harga di masing-masing SPBU, Edy belum dapat menjelaskannya.

“Kita baru mencari yang terbaik supaya aman dan rapi. Misalnya yang satu khusus (harga) x dan satunya khusus (harga) y,” imbuhnya.

 Pria asal Jogja itu menambahkan, setelah pemetaan selesai baru kemudian kenaikan harga bbm bersubsidi bisa dilakukan. Edy memastikan jika nantinya desainnya telah siap, harga bbm akan dinaikkan serentak di seluruh Indonesia.

Seperti diketahui, pemerintah telah memastikan akan menaikkan harga bbm bersubsidi untuk mobil-mobil pribadi. Adapun kenaikan harga bbm sekitar Rp 6.500- Rp 7.000 per liter. Tapi khusus untuk angkutan umum dan motor, harga bensin akan tetap Rp 4.500  per liter.

Kelak dari total SPBU yang dimiliki Pertamina dan mitranya, sebanyak 55% akan menjual bensin dengan harga subsidi penuh yakni Rp 4.500 per liter. Kemudian, 45% sisanya akan menjual dengan harga baru.

Kemudian untuk solar, sekitar 90% SPBU akan melayani dengan harga lama Rp 4.500 per liter dan 10% SPBU lainnya akan menjual dengan harga baru. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×