kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Salah satunya terjadi hari ini, ada tiga fenomena langit pada April 2020


Rabu, 08 April 2020 / 00:10 WIB
Salah satunya terjadi hari ini, ada tiga fenomena langit pada April 2020


Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berbagai fenomena langit terjadi setiap bulan. Sebut saja, hujan meteor dan bulan purnama. Beberapa fenomena langit tersebut bisa Anda saksikan di langit Indonesia.

Menurut Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), ada tiga fenomena langit yang akan terjadi pada April 2020. Ketiganya adalah bulan purnama atau supermoon, hujan meteor Lyrids, dan bulan baru.

1. Supermoon

Astronot amatir baru Marufin Sudibyo mengatakan, supermoon memiliki nama resmi Bulan Purnama Perigean. Artinya, bulan yang berada pada jarak terdekat Bumi, saat fasenya sangat berdekatan dengan purnama.

Baca Juga: Apakah besok masih akan hujan di Jabodetabek? Berikut prakiraan BMKG

Menurut dia, di 2020 hanya ada tiga kesempatan supermoon, salah satunya pada Rabu, 8 April 2020 nanti.

Kepala Lapan Thomas Djamaluddin bilang, supermoon bisa masyarakat lihat di seluruh dunia, termasuk langit Indonesia. Karena puncaknya pada Rabu (8/4) pagi pukul 09.35 WIB, supermoon bisa Anda saksikan malam Rabu atau malam Kamis.

"Supermoon terlihat mulai maghrib sampai menjelang matahari terbenam," ujar Thomas pada Kompas.com (31/3). Saat supermoon, bulan akan terletak di belakang Bumi sehingga cahaya matahari sepenuhnya menerangi bulan.

Baca Juga: Mengenal pembatasan sosial berskala besar dan efeknya ke masyarakat

Jarak Bumi dengan bulan pada saat itu adalah 357.035 km dengan ukuran diameter mencapai 33,47 menit busur.

2. Hujan meteor Lyrids

Lyrids adalah hujan meteor biasa yang menghasilkan sekitar 20 meteor per jam pada saat puncaknya. Meteor ini diproduksi dari partikel debu yang ditinggalkan oleh komet C/1861 G1 Thatcher, yang ditemukan pada 1861.

Hujan meteor Lyrids berlangsung setiap tahun mulai 16 hingga 25 April. Tahun ini, puncaknya akan terjadi pada malam tanggal 22 April dan pagi tanggal 23 April.

Thomas menjelaskan, ada tiga syarat untuk menyaksikan hujan meteor Lyrids:

Baca Juga: Doni Monardo: Butuh Kesadaran Kolektif Atasi Bencana

  • Cuaca cerah.
  • Polusi cahaya minim. Jadi, sarannya, mengamati dari luar kota dan mematikan lampu di sekitar.
  • Medan pandang ke langit Utara tidak terhalang bangunan atau pohon.

3. Bulan baru

Pada 23 April, bulan akan terletak di sisi Bumi yang sama dengan matahari dan tidak akan terlihat di langit malam. Fase ini terjadi pada 02.27 UTC atau 09.27 WIB.

Menurut Thomas, waktu terbaik untuk melihat langit malam adalah hari Kamis (22/3). Itu adalah waktu terbaik dalam sebulan untuk mengamati benda-benda redup seperti galaksi dan gugusan bintang, karena tidak ada cahaya bulan yang mengganggu.

Baca Juga: Hadapi corona, Pemerintah terbitkan PP Pembatasan Sosial Berskala Besar

Biasanya hal tersebut fotografer manfaatkan untuk mengambil foto langit malam bertabur bintang atau galaksi.

Penulis: Nur Fitriatus Shalihah

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Catat, Ini Fenomena Langit Bulan April: Supermoon, Hujan Meteor hingga Bulan Baru"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×