kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.928.000   2.000   0,10%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Rusunawa Jatinegara akan diresmikan bulan depan


Selasa, 30 Desember 2014 / 22:38 WIB
Rusunawa Jatinegara akan diresmikan bulan depan
ILUSTRASI. Chef Rudy Choirudin hadirkan kreasi masakan Nusantara, Sop Konro khas Makassar


Sumber: Kompas.com | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA.  Dalam waktu dekat, pemerintah akan meresmikan rumah susun sewa (rusunawa) di Jatinegara, Kampung Melayu, Jakarta Timur. Rusun yang berada di bantaran Sungai Ciliwung ini dijadwalkan selesai akhir bulan ini dan akan diresmikan Januari 2015.

Direktur Pengembangan Permukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Hadi Sucahyono, mengatakan, pihaknya hanya membantu membangun rusun, sementara pengelolaannya diserahkan kepada pemerintah DKI di bawah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

"Untuk biaya sewa, itu kewenangan gubernur. Gubernur juga menyeleksi masyarakat yang berhak tinggal di sana," ujar Hadi, Senin (29/12/2014).

Rusunawa ini terdiri dari dua menara 16 lantai dengan total 532 unit. Masing-masing unit bertipe 30.

Selain di Jatinegara, pemerintah juga membangun rusun di daerah lainnya yaitu Bandung, Bogor, Bekasi, Solo Temanggung, Surabaya, Mataram, Balikpapan dan Padang. Meski begitu, rusunawa di tepi Sungai Ciliwung ini berbeda dengan rusunawa lainnya.

"Rusunawa di (tepi Sungai) Ciliwung ini istimewa karena 16 lantai. Kalau di daerah lain rata-rata 5 lantai," kata Hadi seraya menjelaskan, perbedaan ini disebabkan keterbatasan lahan di Jakarta.

Sementara itu, menurut Direktur Pengembangan Permukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya periode sebelumnya, Amwazi Idrus, setelah masyarakat dipindahkan ke rusunawa ini, Sungai Ciliwung segera dibenahi.

"Kami bangun rusun 16 lantai, masyarakat dipindahkan ke sana, Sungai Ciliwung akan dibersihkan, bekas permukiman yang ditinggalkan kami rapikan lagi, dan kami bangunkan rusunawa untuk mereka," tandas Amwazi, Kamis (24/10/2013).

Rusunawa setinggi 16 lantai tersebut hanya akan digunakan 14 lantai. Dua lantai di bawahnya merupakan ruang serbaguna komunal yang bisa digunakan oleh penghuni rusunawa. Fitur lain yang tersedia adalah ruang parkir motor dan akses mobil terbatas. Meski diperuntukkan bagi masyarakat tidak mampu, akses mobil terbatas ini penting untuk memberikan ruang bagi ambulans, pemadam kebakaran, dan aparat lainnya.

Selain itu, rusunawa dengan kapasitas 560 kepala keluarga ini memiliki fitur unik lainnya. Setiap unit rumah dilengkapi "jendela" yang bisa dimanfaatkan untuk berdagang.

"Yang menarik, setiap unit rumah ada jendela yang biasa digunakan untuk jualan. Selain itu, kami sadar bahwa kegiatan menjemur bisa digunakan para ibu-ibu untuk bersosialisasi. Maka, kami tidak menyekat antara satu balkon dan balkon lainnya. Penghuni bisa menjemur sembari berbincang," jelas dia.

Hal tersebut dipandang penting, untuk memudahkan masyarakat yang tinggal di sana beradaptasi. Pasalnya, Amwazi mengakui, tidak mudah mendidik masyarakat untuk menggunakan elevator dan kloset. Jika mereka langsung dibuat berjarak dengan kebiasaan lamanya, proses adaptasi akan semakin sulit.(Arimbi Ramadhiani)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×