Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Presiden Prabowo Subianto membentuk satuan tugas (Satgas) Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Hal ini tercantum dalam Keputusan Presiden Nomor 9 tahun 2025, yang ditetapkan pada 2 Mei 2025.
Pertimbangan membentuk satgas ini diantaranya untuk mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan berkelanjutan dan pembangunan dari desa untuk pemerataan ekonomi melalui percepatan pembentukan koperasi desa/kelurahan merah putih.
“Dalam rangka penyelarasan kebijakan, percepatan, dan penyelesaian berbagai hambatan secara terkoordinasi lintas kewenangan antar Kementerian /Iembaga dan/atau pemerintah daerah, dalam percepatan pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, dibentuk Satuan Tugas Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, yang selanjutnya disebut Satuan Tugas,” tulis Pasal 1 dikutip Jumat (9/5).
Baca Juga: Koperasi Desa Merah Putih Akan Diresmikan 28 Oktober 2025
Presiden menunjuk menteri koordinator bidang pangan sebagai ketua satgas nasional. Lalu, menteri koperasi, menteri desa dan pembangunan daerah tertinggal, menteri dalam negeri, menteri kelautan dan perikanan, sebagai wakil ketua satgas nasional.
Lalu, ada satgas provinsi yang diketuai gubernur dan satgas kabupaten/kota yang diketuai bupati/walikota.
Masa kerja Satuan Tugas satu tahun sejak Keputusan Presiden ini ditetapkan,” tulis pasal 11.
Sebelumnya, Pemerintah akan melaunching koperasi desa (kopdes) merah putih pada Oktober 2025. Hal ini diputuskan usai Presiden Prabowo Subianto melakukan rapat dengan sejumlah menteri terkait.
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menjelaskan, koperasi ini dibentuk untuk memotong rantai pasok yang panjang. Koperasi ini nantinya akan menjadi distributor pupuk subsidi, tabung gas, sembako, bantuan-bantuan pemerintah yang bekerjasama dengan PT Pos Indonesia.
Baca Juga: Pendanaan Koperasi Desa Merah Putih dari Pinjaman Bank Himbara
“Ditarget nanti 28 Oktober akan di-launching, sekaligus operasional koperasi yang ada di desa itu," ujar Zulkifli di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (8/5).
Ia menyebut sampai Kamis (8/5) sore sudah terbentuk 9.835 kopdes merah putih. Kopdes juga berperan menjadi agen BRIlink dan BNI. Jadi melalui kopdes bisa dilakukan simpan pinjam yang diyakini akan memotong rentenir, pinjol dan akan menghilangkan tengkulak.
“Sekarang ada 130.000 koperasi tapi stagnan. Oleh karena itu nanti ada yang lama kita jadikan kopdes. Ada juga yang baru. Terserah pada musyawarah desa khusus (musdessus) apakah yang lama atau bikin baru terserah pada mereka atau kerja sama, silakan saja," jelasnya.
Selanjutnya: Ketegangan India-Pakistan Belum Berdampak Signifikan terhadap Harga CPO Global
Menarik Dibaca: Ekonom Sarankan Ini Agar Kinerja Waskita Optimal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News