Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - MANADO. Bank Indonesia (BI) menilai rupiah yang kembali melemah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) ini lantaran ketidakpastian global yang semakin tinggi.
Sekadar tahu saja, Selepas libur Idul Adha, rupiah terjun bebas. Kemarin, kurs spot rupiah sempat terkoreksi 0,44% ke Rp 14.638 per dollar Amerika Serikat (AS). Ini posisi terburuk mata uang Garuda sejak Oktober 2015 lalu. Pada Jumat (24/8) rupiah di pasar spot ada di level Rp 14.661 per dollar AS. Berdasarkan Kurs tengah rupiah Bank Indonesia (BI) Jumat (24/8), rupiah juga melemah ke level Rp 14.655 per dollar AS.
Kepala Divisi Assesmen Makro Ekonomi BI Fadjar Majardi mengatakan, ketidakpastian global ini semakin tinggi karena beberapa faktor. Pertama, sinyal yang semakin kuat bagi The Fed untuk kembali meningkatan suku bunga usai rapat Federal Open Market Committee 31 Juli-1 Agustus lalu.
"Sehingga ketidakpastian ekonomi global ketidakpastian menjadi tinggi-tinggi giginya bahkan meningkat terus dan kalau sudah begitu pasti dollarnya menguat," ungkapnya di forum diskusi dengan wartawan, Jumat (24/8).
Kedua, terkait perang dagang AS-China yang semakin panas. Pasalnya, AS mulai menerapkan kebijakan tarif impor sebesar 25% atas produk dari China senilai US$ 16 miliar. Kemudian, China juga melakukan hal yang sama.
"Ini semakin meningkatkan trade war-nya. Nah ketidakpastian itu semakin tinggi. Nah itu yang lagi-lagi bukan Indonesia saja yg melemah banyak negara juga mengalami," tutup dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News