Reporter: Irma Yani | Editor: Edy Can
JAKARTA. Penguatan rupiah terhadap dolar mengecilkan rasio utang pemerintah terhadap pendapatan domestik bruto (PDB) 2011. Sekretaris Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Syahrial Loetan mengatakan, rasio utang akan turun tipis dari 26% menjadi 25%.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Kementerian Keuangan, rasio utang terhadap PDB memang menunjukkan penurunan. Pada tahun 2008 utang tercatat sebesar Rp 1.636,74 triliun dengan rasio 33%, tahun 2009 sebesar Rp 1.590,66 triliun dengan rasio 28%.
Tahun 2010 sebesar Rp 1.676,15 triliun dengan rasio 26% dan Februari 2011 sebesar Rp 1.692,17 triliun dengan rasio bertahan pada level 26%.
Pengamat Ekonomi Indef Aviliani pun senada. Menurutnya, rasio utang tahun ini akan tercatat menurun seiring dengan penguatan rupiah. Namun, ia tak membeberkan berapa perkiraan penurunan rasio utang tahun ini. “Debt to GDP rasio akan menurun terhadap PDB. Ini bagus, karena rupiah saat ini trennya memang menguat,” singkatnya.
Seperti diketahui, nilai tukar rupiah terus menguat. Terhitung sejak awal tahun hingga Rabu (30/3), nilai tukar rupiah telah menguat sebesar 3,03% menjadi Rp 8.715 per dolar Amerika Serikat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News