kontan.co.id
banner langganan top
Senin, 3 Maret 2025 | : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.490   100,00   0,60%
  • IDX 6.520   249,06   3,97%
  • KOMPAS100 949   42,15   4,65%
  • LQ45 738   34,14   4,85%
  • ISSI 202   5,55   2,82%
  • IDX30 382   17,70   4,85%
  • IDXHIDIV20 462   16,68   3,75%
  • IDX80 107   4,47   4,34%
  • IDXV30 110   2,54   2,36%
  • IDXQ30 125   5,23   4,36%
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.490   100,00   0,60%
  • IDX 6.520   249,06   3,97%
  • KOMPAS100 949   42,15   4,65%
  • LQ45 738   34,14   4,85%
  • ISSI 202   5,55   2,82%
  • IDX30 382   17,70   4,85%
  • IDXHIDIV20 462   16,68   3,75%
  • IDX80 107   4,47   4,34%
  • IDXV30 110   2,54   2,36%
  • IDXQ30 125   5,23   4,36%
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.490   100,00   0,60%
  • IDX 6.520   249,06   3,97%
  • KOMPAS100 949   42,15   4,65%
  • LQ45 738   34,14   4,85%
  • ISSI 202   5,55   2,82%
  • IDX30 382   17,70   4,85%
  • IDXHIDIV20 462   16,68   3,75%
  • IDX80 107   4,47   4,34%
  • IDXV30 110   2,54   2,36%
  • IDXQ30 125   5,23   4,36%

Rupiah kembali melemah, BI tak khawatir


Senin, 14 Desember 2015 / 14:24 WIB
Rupiah kembali melemah, BI tak khawatir


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Rupiah kembali melemah ke level Rp 14.000 per dollar Amerika Serikat (AS).

Berdasarkan data Bloomberg, Senin (14/12) pukul 10.00 WIB di pasar spot rupiah tembus level Rp 14.062 per dollar AS atau melemah 0,80% dari pekan kemarin Rp 13.950 per dollar AS.

Nasib serupa juga tampak di kurs Jakarta Interbank Spot Dollar (JISDOR), rupiah tenggelam ke Rp 14.076 per dollar AS atau melemah 1% dari sebelumnya Rp 13.937 per dollar AS.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, pelemahan rupiah yang terjadi lantaran semakin dekatnya normalisasi kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed.

Di sisi lain rencana kenaikan suku bunga The Fed tersebut berbarengan dengan adanya pembayaran utang luar negeri (ULN) yang jatuh tempo dan pembayaran dividen ke luar negeri.

"Rupiah belum mengkhawatirkan. Ini sifatnya temporari," kata Agus di kantornya, Senin (14/12).

Tahun ini, The Fed berencana menaikkan suku bunganya mulai tahun ini secara gradual hingga ke level 1,125% di tahun depan dan 2,625% di tahun 2017 mendatang.

Sementara itu, utang jatuh tempo di Desember 2015 sebesar US$ 12 miliar, lebih tinggi dari tahun lalu yang hanya US$ 8 miliar.

Kondisi-kondisi ini menyebabkan dana dan aset yang ada di negara-negara berkembang bergerak ke luar mencari tempat yang lebih aman.

Namun demikian, Agus menyatakan BI tetap berada di pasar untuk menjaga stabilitas keuangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×