kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Risma bercita-cita membangun museum


Kamis, 03 April 2014 / 16:27 WIB
Risma bercita-cita membangun museum
ILUSTRASI. Mengenal Karakter Himeno di Anime Chainsaw Man dan Penjelasan Kekuatannya


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

SURABAYA. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mencita-citakan sebuah museum khusus yang menyimpan benda-benda bersejarah Kota Surabaya. Sejak menjabat pada 2010, sedikit demi sedikit dia pun mulai mengumpulkan benda-benda bernilai sejarah itu dari berbagai tempat, termasuk menerima dari pihak lain yang merasa memiliki.

Sampai hari ini, sudah puluhan benda bernilai sejarah Kota Surabaya yang dikumpulkan wali kota perempuan pertama Surabaya itu dari berbagai tempat, seperti kantor-kantor dinas dan tempat-tempat lainnya. Dia juga melibatkan pihak yang berkompeten dari lembaga museum untuk menilai apakah benda-benda tersebut bernilai sejarah.

Benda-benda tersebut berupa kursi, meja, alat-alat kedokteran, brankas, dan lemari. Barang-barang tersebut sebagian diamankan Risma di Balaikota, seperti di ruang tunggu tamu dan lantai bawah.

"Sebagian lagi saya titipkan di sejumlah museum, seperti Museum Mpu Tantular dan Museum Tugu Pahlawan," katanya, Kamis (3/4/2014).

Konsep museum yang akan dibangun nanti, kata Risma, lebih bernilai sejarah Kota Surabaya. Museum yang ada saat ini dinilainya masih bersifat umum. Museum Tugu Pahlawan lebih banyak berbicara soal sejarah kemerdekaan, kalau museum Mpu Tantular lebih pada zaman kerajaan.

"Museum Surabaya nanti lebih bertema sejarah berdirinya Kota Surabaya," kata Risma.

Sampai saat ini, Risma merasa masih belum banyak mengumpulkan benda-benda sejarah untuk ditampung dalam sebuah museum. Karena itu, dia bersedia menerima atau mengambil dari pihak lain yang merasa memiliki barang yang bernilai sejarah Kota Pahlawan.

"Nanti kalau sudah banyak baru dikumpulkan dalam sebuah museum, sekarang kan masih sedikit jumlahnya," pungkas Risma. (Kontributor Surabaya, Achmad Faizal)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×