kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.621.000   -3.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.463   -122,00   -0,75%
  • IDX 6.963   -146,58   -2,06%
  • KOMPAS100 1.018   -25,71   -2,46%
  • LQ45 804   -19,97   -2,43%
  • ISSI 208   -3,86   -1,82%
  • IDX30 417   -9,52   -2,23%
  • IDXHIDIV20 501   -11,20   -2,19%
  • IDX80 116   -3,06   -2,57%
  • IDXV30 120   -2,21   -1,81%
  • IDXQ30 137   -3,00   -2,14%

Ribuan rumah terendam banjir di Sumatera Utara


Senin, 31 Desember 2012 / 11:37 WIB
Ribuan rumah terendam banjir di Sumatera Utara
ILUSTRASI. Pemandangan saat awan mendung menyelimuti wilayah Jakarta, Selasa (22/9/2020). Cuaca besok di Jabodetabek cerah berawan hingga hujan petir, menurut ramalan BMKG. WARTAKOTA/Henry Lopulalan.


Reporter: Dea Chadiza Syafina |

JAKARTA. Bencana banjir melanda empat kabupaten di Sumatera Utara sejak Sabtu (29/12) dan Minggu (30/12). Empat kabupaten itu ialah Nias Selatan, Tapanuli Tengah, Nias Barat, dan Mandailing Natal.

Bencana ini mengakibatkan dua orang meninggal dunia, satu orang hilang dan ribuan rumah terendam banjir. Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengadakan, bencana banjir ini disebabkan oleh adanya pusat tekanan rendah (low pressure) di sebelah barat Nias menyebabkan hujan deras berkepanjangan.
 
Banjir di Kabupaten Nias Selatan diakibatkan hujan deras selama lebih dari 24 jam, sehingga sungai-sungai meluap dengan ketinggian mencapai 2 sampai dengan 10 meter. Tujuh kecamatan yang dilanda banjir di Kabupaten Nias Selatan adalah Kecamatan Telukdalam, Kecamatan Fanayama, Kecamatan Maniamolo, Kecamatan Amandraya, Kecamatan Lahusa, Kecamatan Lolowau, dan Kecamatan Gomo.

"Banjir di Kabupaten Nias Selatan terjadi pada Sabtu (29/12) pukul 15.30 WIB," tutur Sutopo melalui pernyataan tertulis yang diterima KONTAN pada Senin (31/12).

Sutopo menjelaskan, di Kecamatan Maniamolo dan Kecamatan Amandraya telah ditemukan dua jenazah korban banjir, akibat terseret arus Sungai Eho yang meluap. Sementara itu, di Kecamatan Telukdalam, sebanyak lebih dari 1.300 jiwa terpaksa mengungsi. Mereka adalah warga Kota Telukdalam (300 jiwa) dan Desa Baloho (1.000 jiwa).

Pengungsi ditempatkan di Gereja BNKP Yohanes Telukdalam. "Di kecamatan lain masih dilakukan pendataan karena kesulitan akses jalan," tandas Sutopo.
 
Lebih lanjut Sutopo menyebutkan, di Kabupaten Tapanuli Tengah banjir terjadi pada Minggu (30/12) pukul 00.00 WIB yang berdampak pada terendamnya 11 kecamatan, yaitu Kecamatan Barus, Andem Dewi, Manduamas, Kolang, Tapian Nauli, Sorkam, Pandan, Sarudik, Tukka, Pinang Sori dan Badiri.

Permukiman di puluhan desa terendam banjir. Banjir akibat hujan deras dan air laut pasang sehingga wilayah pesisir banjir. Sebagian besar banjir telah surut sejak Minggu (30/12) siang. Dalam bencana ini, tidak ada korban jiwa. Beberapa rumah rusak dan pendataan lanjutan masih dilakukan.
 
Dalam waktu yang hampir bersamaan, banjir juga melanda  Kabupaten Nias Barat. Luapan air itu terjadi pada Sabtu (29/12) pukul 16.00 yang disebabkan oleh curah hujan yang sangat tinggi. Akibatnya, sebanyak empat kecamatan terendam banjir, yaitu Kecamatan Mandrehe, Mandrehe Barat, Lahōmi, dan Sirombu. Ketinggian air di Kabupaten ini mencapai tiga meter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×