Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo menilai, permasalahan utama kali di Jakarta hampir serupa. Sedimentasi yang tebal dianggap biang kerok masalah kali di Jakarta.
Menurutnya, sedimentasi yang tebal mengakibatkan, diameter kali berkurang. Buntutnya, aliran air kali pun terhambat.
"Di semua kali sama, masalahnya ya sedimen itu. Ini kita coba lihat, kita akan keruk sampai dua meter ke bawah pada tahun depan," kata Joko Widodo saat meninjau kali Ciliwung, di Jalan Antara, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Minggu (30/12).
Sedimentasi merupakan suatu proses pengendapan material seperti batu, pasir oleh air, dan angin di suatu cekungan. Akibat dari adanya sedimentasi adalah banjir karena material mengendap di tempat yang bidangnya cekung, yang bisa menutup aliran air jika hujan turun.
Sebelumnya, Jokowi juga sempat melontarkan rencananya untuk menggandeng TNI guna menyelesaikan sedimentasi di saluran air. Khususnya saluran air di jalan-jalan protokol. Digandengnya TNI dalam permasalahan ini adalah karena ada beberapa saluran (gorong-gorong) yang mengandung gas beracun.
"Jalan protokol ini sebenarnya tugas kita, tapi kalau petugasnya enggak berani masuk ke gorong-gorong nanti kita akan minta bantuan TNI. Kami sudah berbicara dengan Marinir dan disanggupi," ujarnya. (Ade Mayasanto/Tribunnews.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News