kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   -5.000   -0,25%
  • USD/IDR 16.860   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.723   44,05   0,66%
  • KOMPAS100 968   3,45   0,36%
  • LQ45 754   3,69   0,49%
  • ISSI 213   0,95   0,45%
  • IDX30 391   1,55   0,40%
  • IDXHIDIV20 471   3,02   0,64%
  • IDX80 110   0,24   0,22%
  • IDXV30 115   -0,16   -0,14%
  • IDXQ30 128   0,78   0,61%

RI jajaki pengembangan green car dengan Korsel


Rabu, 19 September 2012 / 16:36 WIB
RI jajaki pengembangan green car dengan Korsel
ILUSTRASI. Ini fitur WhatsApp yang akan rilis, bisa transfer riwayat chat dari iPhone ke Android


Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Edy Can

JAKARTA. Pemerintah menjajaki kerjasama pengembangan mobil ramah lingkungan (green car) dengan Korea Selatan. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku telah berbicara dengan Presiden Korea Selatan Lee Myung-Bak di sela-sela pertemuan APEC di Rusia beberapa waktu lalu.

SBY mengaku Lee menyambut baik permintaan tersebut. Menurutnya, tidak ada salahnya menjalin kerjasama dengan negara lain untuk mengembangkan green car ini. Yang pasti, dia bilang, kemampuan teknologi dalam negeri juga di kedepankan.

Pemerintah sangat ngotot mewujudkan program mobil ramah lingkungan ini. Ada dua alasan yang mendasar tercetusnya kebijakan ini. Pertama, pengembangan mobil green car mendukung kebijakan penghematan penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM). "Negara kita memang memerlukan kendaraan seperti itu apakah mobil listrik atau hybrid atau kombinasi keduanya. Ini sangat menghemat penggunaan BBM," jelasnya, rabu (19/9).

Dengan berkurangnya penggunaan BBM, beban anggaran subsidi semakin enteng. SBY juga menyatakan, fiskal akan terjaga.
Alasan kedua, mobil ini ramah lingkungan lantaran tidak menghasilkan gas buang yang merugikan lingkungan.

Pada kesempatan ini, SBY meminta penjelasan Menteri Perindustrian MS Hidayat perihal progres pengembangan green car ini. Selain itu juga mendengar penjelasan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh serta Menteri BUMN Dahlan Iskan.

SBY berharap, program ini bisa berjalan dalam dua tahun pemerintahan. "Nanti kalau lebih, kita harapkan pada pemerintahan yang akan datang dapat melanjutkannya," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×