kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.378.000   -2.000   -0,08%
  • USD/IDR 16.687   11,00   0,07%
  • IDX 8.557   35,50   0,42%
  • KOMPAS100 1.186   5,91   0,50%
  • LQ45 861   3,35   0,39%
  • ISSI 302   2,54   0,85%
  • IDX30 443   -0,46   -0,10%
  • IDXHIDIV20 513   -0,07   -0,01%
  • IDX80 133   0,80   0,60%
  • IDXV30 137   0,46   0,34%
  • IDXQ30 142   0,02   0,02%

Restorasi lahan gambut libatkan masyarakat adat


Rabu, 13 Januari 2016 / 20:01 WIB
Restorasi lahan gambut libatkan masyarakat adat


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Kepala Badan Restorasi Gambut Nazir Foead mengaku siap mengemban tugas yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sebagai orang yang memiliki latar belakang aktivis lingkungan, Nazir akan mengaplikasikan jejaring yang dimilikinya untuk menyelamatkan lahan gambut.

Termasuk diantaranya menjalin komunikasi dan bekerjasama dengan sejumlah pihak.

Sebab, sebagai kepala badan restorasi gambut dirinya dituntut untuk menjalin komunikasi dengan banyak kelompok masyarakat, termasuk diantaranya masyarakat adat dan kalangan pengusaha.

"Saya harap teman-teman dunia usaha tidak melihat badan ini bekerja hanya untuk kepentingan lingkungan semata, tetapi keberlanjutan ekonomi," kata Nazir, Rabu (13/1) di Istana Negara, Jakarta.

Sebagai mantan aktivis Nazir mengaku sudah terbiasa berkomunikasi dengan masyarakat adat dan kalangan pengusaha.

Ketika aktif di organisasi pelestarian lingkungan WWF, hal itu sudah sering dilakukannya.

Dalam Peraturan Presiden Nomor 01 Tahun 2016, badan restorasi gambut akan melaksanakan tugasnya dalam kurun waktu lima tahun.

Pasal 30 Perpres tersebut menyebutkan, lembaga ini akan berakhir pada tahun 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×