kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Respons dunia usaha terhadap desakan lockdown untuk cegah wabah corona


Minggu, 15 Maret 2020 / 18:03 WIB
Respons dunia usaha terhadap desakan lockdown untuk cegah wabah corona
ILUSTRASI. CEO Sintesa Group Shinta Widjaja Kamdani.


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kasus positif corona (Covid-19) terus bertambah. Per hari ini, Minggu (15/3), sudah ada 117 kasus Covid-19 di Indonesia. Meski terus bertambah, pemerintah belum memutuskan untuk menerapkan opsi lockdown atau mengunci akses masuk dan keluar dari sebuah daerah.

Menanggapi ini, Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Hubungan Internasional Shinta Widjaja Kamdani berpendapat, kebijakan untuk melakukan lockdown atau tidak merupakan prerogatif pemerintah.

Baca Juga: IHSG diproyeksikan menguat pada perdagangan Senin (16/3), ini penyebabnya

"Kita sebaiknya tidak berspekulasi dan menciptakan kepanikan pasar, tetapi fokus pada upaya penanggulangan penyebaran wabah yang bisa kita lakukan saat ini agar kondisi tidak menjadi lebih buruk," ujar Shinta Kepada Kontan, Minggu (15/3).

Meski begitu, Shinta mengatakan, akan menjalankan keputusan yang akan ditetapkan oleh pemerintah. Namun, sebagai pelaku usaha, dia mengatakan pihaknya akan tetap akan mengutamakan kesehatan dan keselamatan para pekerja.

Baca Juga: Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa saat ini dalam kondisi sehat

Dia menjelaskan, agar tidak ada penyebaran wabah di tempat kerja atau penyebaran wabah Covid-19 karena pekerjaan, pelaku usaha pun melakukan berbagai upaya mandiri.

Beberapa upaya pencegahan yang sudah disebutkan tersebut seperti mengatur adanya hand sanitizers di kantor, meniadakan atau membatalkan business trip dan acara besar yang melibatkan banyak orang hingga menerapkan kebijakan bekerja dari rumah (work from home).

Baca Juga: Ini alasan pemerintah belum pilih lockdown untuk hentikan penyebaran virus corona

"Sebelum ada langkah kebijakan yang diambil pemerintah, kami mengimbau agar setiap perusahaan di Indonesia secara aktif melakukan tindakan pencegahan penyebaran wabah di perusahaannya masing-masing," ujar Shinta.

Selain menerapkan work from home, membatalkan perjalanan bisnis, dan menunda kegiatan yang melibatkan banyak orang, beberapa langkah lain yang bisa diterapkan adalah merumahkan pekerja yang tidak sehat, membatasi kontak dengan orang lain.

Baca Juga: Jelang rapat The Fed, analis prediksi IHSG bakal rebound di pekan depan

Shinta berpendapat, kebijakan ini bisa ditetapkan sebagian sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Tak hanya perusahaan, dia juga mengatakan kebijakan tersebut bisa diterapkan juga oleh sekolah, universitas dan kantor-kantor perwakilan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×