kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Rencana rehabilitasi dan rekonstruksi daerah bencana Merapi mulai disusun


Rabu, 23 Februari 2011 / 15:36 WIB
Rencana rehabilitasi dan rekonstruksi daerah bencana Merapi mulai disusun
ILUSTRASI. Mandiri online merupakan integrasi dari dua channel pembayaran, Mandiri Internet dan Mandiri Mobile, menawarkan layanan perbankan berbasis TI yang memudahkan nasabah memperoleh informasi tentang seluruh produk perbankan sekaligus melakukan transaksi keuan


Reporter: Hans Henricus | Editor: Edy Can

JAKARTA. Pemerintah mulai menyusun rencana rehabilitasi dan rekonstruksi pasca letusan Gunung Merapi. Penyusunan rencana ini ditargetkan selesai dalam tempo sebulan.

Wakil Presiden (Wapres) Boediono menugasi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggarap rencana rehabilitasi dan rekonstruksi itu. Juru bicara Wapres Yopie Hidayat menjelaskan, rencana itu juga termasuk menata ulang tata ruang di kawasan bahaya letusan Merapi.

Karena itu, Yopie bilang, pemerintah membentuk tim teknis kecil dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral untuk mematangkan tata ruang itu.

Kepala BNPB Syamsul Maarif mengaku belum bisa memastikan berapa total anggaran untuk membiayai kegiatan rekonstruksi dan rehabilitasi itu. Dia mengaku masih menghitungnya. "Apalagi, saat ini aliran lahar dingin masih melanda," katanya usai rapat terbatas dengan Wapres, Rabu (23/2).

Yang jelas, Syamsul mengatakan, biaya rekonstruksi dan rehabilitasi tidak setara dengan besarnya kerugian akibat letusan Merapi pada Oktober dan November tahun lalu. Ketika itu, BNPB mencatat, nilai kerugian akibat letusan gunung tersebut mencapai Rp 4,23 triliun.

Total kerugian sebesar Rp 4,23 triliun mencakup nilai kerusakan bangunan akibat letusan mencapai Rp 1,138 triliun dan nilai kerugian ekonomi mencapai Rp 3,089 triliun. Penilaian kerusakan dan kerugian ini bekerjasama dengan Bappenas, kementerian/lembaga, dan pemerintah daerah.

Sedangkan kerugian terbesar dialami sektor pertanian sebesar Rp1,326 triliun atau 43% dari total nilai kerugian. Lalu, sektor industri serta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang merugi sebesar Rp 382 miliar atau 12,4% dari total nilai kerugian.

BNPB sudah menyiapkan skema pembiayaaan rekonstruksi dan rehabilitasi selama tiga tahun. "Nanti harus ke DPR juga," kata Syamsul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×