kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Rencana Ekspor Beras Premium Makin Tak Jelas


Selasa, 31 Maret 2009 / 08:32 WIB
Rencana Ekspor Beras Premium Makin Tak Jelas


Sumber: KONTAN |


JAKARTA. Kelanjutan rencana ekspor beras premium sebanyak 100.000 ton kian kabur. Kemarin, Perusahaan Umum Bulog tidak jadi melakukan verifikasi atas tujuh perusahaan yang akan menjadi memasok beras ke Bulog.

Direktur Utama Perum Bulog Mustafa Abubakar menyatakan, verifikasi tersebut bukan batal, melainkan hanya ditunda. "Bulog harus mengikuti rapat gabungan terlebih dahulu dengan Departemen Perdagangan Rabu (1/4) besok," kata Mustafa kepada KONTAN, kemarin.

Rapat yang akan melibatkan Departemen Pertanian dan sejumlah lembaga lain ini akan membahas rencana ekspor beras. Kalau tidak ada halangan, rapat tersebut akan merencanakan persiapan ekspor beras premium yang akan berjalan pada April-September 2009.
Tapi, naga-naganya, rapat itu justru akan mengakhiri rencana ekspor beras yang sudah menjadi wacana sejak awal tahun ini. Sumber KONTAN yang mendengar rencana ini membisikkan, Departemen Perdagangan dan Kantor Menteri Koordinator Ekonomi akan menegaskan ketidaksetujuannya.

Alasannya, ekspor beras premium sebenarnya lebih kental nuansa politiknya. Maklum, partai-partai menilai isu surplus beras akan ampuh untuk menggaet pemilih dari kalangan petani.

Padahal, ekspor beras sebetulnya tidak menguntungkan petani di dalam negeri. Sebab, pembelian beras petani oleh Bulog tetap saja memakai cara lama. Artinya, Bulog mendapatkan beras itu melalui para tengkulak. Jadi, para tengkulaklah yang membeli langsung beras petani dengan harga murah dan mendapat untung. Sebaliknya, ekspor beras justru bisa mendorong lonjakan harga beras di tingkat konsumen. Ini akan sangat rawan memicu inflasi.

Saat KONTAN meminta konfirmasi, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Departemen Perdagangan Diah Maulida memilih bungkam. "Tunggu tanggal mainnya," kata Diah singkat. Deputi Menko Ekonomi bidang Kelautan dan Pertanian Bayu Krishnamurti malah balik bertanya: "Anda mengutip siapa dan kabar dari siapa?"

Bulog pasrah

Di tempat terpisah, Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Departemen Pertanian Zaenal Bachruddin tidak menampik soal undangan rapat ekspor beras dari Departemen Perdagangan, besok. Kata Zaenal, keputusan ekspor beras premium memang harus menanti realisasi produksi pada April-Juni mendatang. Kendati begitu, Zaenal tetap yakin ekspor itu tetap bisa dilakukan.

Bulog sendiri tak ambil pusing dengan kabar pembatalan ekspor beras. "Tidak apa-apa, kami ikuti saja. Kami memang hanya pelaksana," ucap Mustafa.

Apalagi, Bulog tidak memiliki risiko apapun jika terjadi pembatalan rencana ekspor beras. Sebab, perusahaan pelat merah ini sama sekali belum meneken kontrak dengan perusahaan pembeli beras di luar negeri.

Namun, andai kabar pembatalan ini benar maka Bulog memastikan akan menghentikan verifikasi terhadap para pemasok berasnya. Menurut Mustafa, Bulog akan melakukan verifikasi tersebut hingga Kamis (2/4) mendatang. Para pemasok Bulog antara lain perusahaan dari Makassar, Sragen, Ngawi, Solo, Karawang dan Subang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×