Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekosistem di era digital adalah hal mutlak. Maka, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) membentuk Kedaireka pada tahun 2022 lalu. Ini adalah platfrom untuk menjodohkan kolaborasi antara Dikti dan Diksi dengan dunia usaha dan dunia industri.
Hingga September 2022, Kedaireka telah resmi merampungkan program Matching Fund 2022. Selama tujuh bulan sejak pembukaan pendaftaraan di tahun 2022 ini, Kedaireka berhasil mengumpulkan 5.407 proposal reka cipta dari 509 perguruan tinggi, 27.184 dosen serta 143.683 mahasiswa.
Program Matching Fund Kedaireka adalah program pendanaan dari Ditjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi yang melibatkan insan perguruan tinggi dan dunia usaha serta membentuk ekosistem Merdeka Belajar - Kampus Merdeka.
Baca Juga: Matching Fund Kadeireka Sinergikan Pendidikan Tinggi Vokasi dengan Dunia Industri
Dari total 5.407 proposal yang masuk, terbagi menjadi dua bagian yakni 4.761 proposal kategori perguruan tinggi (Dikti) dan 616 proposal kategori vokasi atau terapan (Diksi). Angka tersebut meningkat 410% dibanding tahun 2021.
Plt. Ditjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nizam berharap, lonjakan proposal ini indikator meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berinovasi dan mewujudkannya melalui kolaborasi.
“Melalui kolaborasi perguruan tinggi dan industri, saya berharap inovasi akan segera menghilir dan masalah yang dialami industri segera menghulu ke agenda riset di perguruan tinggi,” ujar Nizam, dalam rilis yang diterima Kontan.co,id, Jumat (16/9).
Baca Juga: Nadiem Makariem Ingin Ekosistem Teknologi Kemendikbudristek Terus Dorong Inovasi
Pada penyelenggaraan Matching Fund Kedaireka 2022 ini, jumlah dana kolaborasi Dikti dan mitra meningkat sebesar 420% dari tahun 2021. Di tahun 2021 total dana kolaborasi yang terkumpul sebesar Rp 2,67 triliun. Sementara di 2022 meningkat menjadi Rp 11,2 triliun.
Matching Fund Kedaireka 2022 ini tetap mengusung lima tema prioritas. Terdiri dari ekonomi hijau, ekonomi biru, ekonomi digital, kemandirian kesehatan dan pariwisata. Matching Fund Kedaireka 2022 juga tetap membuka tema umum untuk proposal di luar kelima tema prioritas tersebut.
Baca Juga: Asyik! Ditjen Dikti buka lagi lowongan magang untuk mahasiswa, ini persyaratannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News