kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rehabilitasi hutan dan lahan, KLHK targetkan penanaman seluas 48.875 hektar


Senin, 29 Maret 2021 / 15:52 WIB
Rehabilitasi hutan dan lahan, KLHK targetkan penanaman seluas 48.875 hektar
ILUSTRASI. Kondisi sebagian kawasan hutan yang rusak di sekitar pegunungan Kalukku, Mamuju, Sulawesi Barat. ANTARA FOTO/Akbar Tado/Spt/18


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menargetkan, kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) tahun 2021 mampu melakukan penanaman seluas 48.875 hekta (ha) dan target pemeliharaan seluas 215.950 ha.

KLHK mengatakan, untuk mendukung upaya tersebut, terdapat penyediaan bibit untuk 2021 sebanyak 136.000.000 batang dari 57 unit Persemaian Permanen, 973 unit Kebun Bibit Rakyat (KBR) dan 135 unit Kebun Bibit Desa (KBD).

Tenaga Ahli Menteri LHK, Afni Zulkifli mengatakan, pada bulan Januari-Februari 2021, telah dilaksanakan penanaman seluas 17.474 Ha dengan jumlah bibit 7.297.100 batang.

“Untuk bulan Maret-April 2021 direncanakan pelaksanaan kegiatan penanaman seluas 29.742 Ha dengan jumlah bibit sebanyak 12.435.921 batang, yang dilanjutkan dengan kegiatan pemeliharaan (penyulaman, pendangiran, dan penyiangan, dan lainnya),” kata Afni dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan, Senin (29/3).

KLHK menyebut, kegiatan Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (DASHL) secara massif juga terus dilakukan di seluruh wilayah Indonesia. Sebagian besar lokasi berada di daerah yang sulit akses dan kritis mempertahankan fungsi lindungnya.

Baca Juga: Pentingnya kolaborasi dan sinergi dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan

Salah satu kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) dilaksanakan oleh BPDASHL Indragiri Rokan, yang memiliki jangkauan wilayah kerja di Riau dan Sumatera Barat. KLHK melakukan monitoring evaluasi (monev) RHL ke beberapa lokasi, diantaranya Taman Nasional Taman Nasional Tesso Nilo (Pelalawan-Riau), Kab.Pasaman dan Kab.Solok (Sumatera Barat).

''Hampir di semua lokasi RHL ini sulit akses dan kritis. Bibit kadang hanya bisa dibawa dengan menggunakan sepeda motor, bahkan pada beberapa lokasi, bibit harus dipikul dengan berjalan kaki. Ini pekerjaan yang sulit dan jauh dari jangkauan publik. Benar-benar kerja ekstra untuk memastikan tiap bibit pohon hidup dan tumbuh dengan baik,'' terang Afni.

Secara nasional pemulihan dengan penanaman pohon melalui kegiatan RHL tahun 2015-2020 telah menjangkau total Luas penanaman 574.556 ha (ditambah penanaman mangrove seluas 18.704 Ha) dengan jumlah bibit yang ditanam sebanyak 658.980.085 batang (ditambah 74.788.914 batang /propagul).

Adapun penyerapan tenaga kerja sebanyak 22.982.240 (ditambah 1.727.549 Hari Orang Kerja/HOK mangrove).

KLHK mengatakan, kegiatan RHL telah memberikan indikasi penurunan deforestasi dari 3,51 Jt Ha di tahun 1996, turun 1,09 juta ha di 2015, dan 115 ribu Ha di tahun 2020. Terendah sepanjang sejarah. Selain itu data indeks kualitas tutupan lahan (IKTL) tercatat membaik meningkat dari 58,42 (2016) menjadi 60,74 di tahun 2020.

Selanjutnya: Menteri LHK tekankan pentingnya perlindungan sumber daya genetik Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×