Reporter: Dani Prasetya | Editor: Edy Can
JAKARTA. Program rehabilitasi dan rekonstruksi pasca letusan Gunung Merapi secara swadaya mulai dilakukan. Direktur Penataan dan Lingkungan Guratno Hartanto mengatakan, program itu ditargetkan akan selesai pada Desember 2012.
Dalam program ini, pemerintah akan mengucurkan dana berkisar Rp 20 juta hingga Rp 30 juta untuk rumah yang rusak akibat letusan Gunung Merapi. Dana itu akan dialokasikan melalui badan keswadayaan. "Rusak berat dapat Rp 30 juta, rusak sedang dan lainnya dapat kisaran Rp 20 juta per rumah," ucapnya, Rabu (4/5).
Letusan Gunung Merapi telah menyebabkan 2.613 unit rumah di Kabupaten Sleman rusak. Selain itu, ada 13 unit rumah rusak di Kota Yogyakarta.
Sementara di Jawa Tengah terdapat 136 unit rumah yang tersebar di 14 keluarahan akan menerima bantuan rekonstruksi melalui Kementerian Pekerjaan Umum. Sebanyak 2749 rumah itu akan dibangun dengan ukuran 36 meter persegi. "Pembangunannya akan diarahkan agar sesuai standar ketahanan gempa. Bentuknya seperti rumah biasa," ujar dia.
Nantinya, penduduk DIY dan Jawa Tengah yang sebelumnya bermukim di wilayah puncak Gunung Merapi akan direlokasi ke wilayah baru. Sementara penduduk lain akan tetap membangun rumah baru mereka di lokasi yang sama dengan sebelumnya.
Seperti diketahui, tahap tanggap darurat telah selesai pada Desember 2010 lalu. Pada Januari-April 2011 telah dilakukan program padat karya untuk memberdayakan masyarakat setempat. Memasuki Mei 2011 barulah pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum memulai tahap rehabilitasi dan rekonstruksi. Selain rekonstruksi rumah, pemerintah pun akan membangun jaringan air bersih, sarana sanitasi, dan penataan lingkungan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News