Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Robert Pakpahan mengatakan, realisasi penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) tahun ini hingga penerbitan ORI014 sudah mencapai 91% dari target.
Artinya, penerbitan SBN sudah mencapai kisaran Rp 648,8 triliun dari rencana penerbitan SBN gross dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2017 sebesar Rp 712,9 triliun. Dengan demikian pemerintah memiliki sisa kebutuhan financing sekitar Rp 64 triliun.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan Risiko Robert Pakpahan mengatakan, pemerintah masih ada sisa tujuh lelang SBN lagi. “Dengan telah diterbitkan ORI014, penerbitan SBN tinggal sedikit, yaitu sekitar 9% dari kebutuhan seluruhnya yang akan dipenuhi dengan tujuh kali lelang lagi sampai Desember,” katanya di Gedung Dhanapala, Kementeruan Keuangan (Kemkeu), Selasa (24/10).
Robert menyambung, hasil dari penerbitan ORI014 memang tidak sesuai dari yang ditargetkan oleh pemerintah. Dari target indikatif Rp 20 triliun dan proyeksi Rp 13,4 triliun, hanya Rp 8,95 triliun yang diserap oleh masyarakat. Menurut Robert, dengan serapan itu, pihaknya menyadari bahwa ada kemungkinan disebabkan oleh tingkat bunga yang rendah.
“Sekarang di Indonesia kecenderungannya tingkat bunga turun sehingga kupon 5,85% tergolong terendah selama ini, dan ini memang mencerminkan secondary market di pasar SBN waktu itu. Mungkin appetite investor belum semua,“ ujarnya.
Meski begitu, ia mengaku terkesan dengan serapan ORI014 karena walaupun kecil, pemesan yang berada di level Rp 5 juta-Rp 100 juta meningkat. “Porsinya lebih dari 40%. Jadi level keretailan dari penerbitan ORI014 kali ini sukses,” ucapnya.
Dengan rendahnya serapan ini, menurut Robert, dari segi kebutuhan financing, pemerintah tidak khawatir lantaran masih banyak opsi lainnya. “Kami tidak khawatir karena banyak opsi-opsi. Di dalam lelang-lelang kami. Bahkan dua lelang terakhir pun, kami sudah realisasikan melampaui target. Lelang kami minggu lalu targetnya Rp 17 triliun, kami berhasil ambil Rp 22 triliyn, sebelumnya juga sudah lebih,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News