Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Syamsul Azhar
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia jgua mengklaim, kenaikan investasi ini menunjukkan investor lokal masih percaya dengan situasi perekonomian dalam negeri meskipun tengah menghadapi bencana non alam virus corona Covid-19.
Investor lokal masih optimistis dengan outlook investasi mereka bisa positif ke depan.
Baca Juga: Alhamdulillah, tunjangan negara bagi tenaga medis pelawan corona segera dicairkan
Optimisme investor lokal ini mengimbangi realisasi penanaman modal asing langsung atau FDI yang sedang menciut.
BKPM mencatat sepanjang Januari-Maret 2020, realisasi PMA hanya Rp 98 triliun, alias anjlok 7% yoy.
Baca Juga: Infrastruktur ditunda, anggaran digunting
Bahlil menyampaikan investor asing sangat terpengaruh pandemi corona. Terlebih, terjadi perlambatan ekonomi di beberapa negara investor terbesar Indonesia seperti Singapura dan China. Dus, demand investasi menurun.
Adapun lima besar realisasi investasi PMA, secara berurutan berasal dari Singapura sebesar US$ 2,1 juta, China US$ 1,3 juta, Hong Kong US$ 600.000, Jepang US$ 600.000, dan Malaysia US$ 500.000.
Baca Juga: Maaf proyek infrastruktur ditunda, anggaran dipakai menangani virus corona Covid-19
Bahlil juga pesimistis dengan proyeksi realisasi investasi di kuartal kedua. Ia menyebut pandemi Covid-19 bakal lebih terasa memukul realisasi investasi April-Juni ini. Prediksinya, selama April-Juni, realisasi investasi hanya sebesar Rp 130 triliun, ambles sekitar 35% secara tahunan.
"Kalau corona sampai Mei-Juni, sisanya akan dikejar di kuartal III-2020 dan kuartal IV-2020," tambah dia.
SELANJUTNYA>>>