Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, realisasi belanja negara sepanjang semester I-2020 mencapai Rp 1.068,9 triliun, atau setara dengan 39% dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 yang ada di dalam Perpres 72/2020 sebesar Rp 2.739,2 triliun.
Realisasi ini masih tumbuh 3,3% apabila dibandingkan dengan semester lalu yang sebesar Rp 1.034,7 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, kinerja belanja negara pada semester I-2020 dipengaruhi adanya kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), adanya refocusing dan realokasi anggaran oleh Kementerian/Lembaga (K/L), serta dimulainya upaya penanganan dampak Covid-19.
Baca Juga: Sepanjang semester I, defisit APBN 2020 capai Rp 257,8 triliun
Seperti penyaluran berbagai jenis bantuan sosial (bansos), penanganan kesehatan, dan program padat karya.
"Kinerja semester I dipengaruhi oleh kebijakan perubahan pagu. Selain itu, realokasi dan refocusing menyebabkan adanya keterlambatan dari beberapa eksekusi belanja, tetapi ini memang akan diakselerasikan di semester II. Kebijakan penanganan Covid-19 serta pemulihan ekonomi diharapkan akan mengalami percepatan sesudah bulan Juni ini," ujar Sri di dalam agenda rapat dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Kamis (9/7).
Secara lebih rinci, realisasi belanja pemerintah pusat selama enam bulan pertama tahun ini tercatat sebesar Rp 668,5 triliun atau setara dengan 33,8% dari pagu APBN-Perpres 72/2020 sebesar Rp 1.975,2 triliun. Belanja ini masih tumbuh 6% apabila dibandingkan dengan realisasi di tahun lalu yang senilai Rp 630,8 triliun.
Baca Juga: Realisasi pembiayaan utang sampai Mei 2020 Rp 360,66 triliun
Menurut Sri, peningkatan realisasi belanja pemerintah pusat ini dikarenakan adanya peningkatan kebijakan penanganan Covid-19.